Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
Rusia bersedia melanjutkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina menyusul pembicaraan Vladimir Putin dengan Presiden Turki Erdogan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/erdogan-x-putin.jpg)
Rusia telah berulang kali menuduh Ukraina menggunakan koridor gandum untuk mempersiapkan serangan terhadap Rusia.
Tuduhan itu datang salah satunya karena insiden pemboman Jembatan Kerch bulan lalu, di mana bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu diduga dikirim dari Odesa.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dunia harus menanggapi dengan tegas setiap upaya Rusia untuk mengganggu koridor ekspor Ukraina melintasi Laut Hitam.
Blokade Rusia memperburuk kekurangan pangan dan krisis biaya hidup di banyak negara, karena Ukraina adalah salah satu pemasok biji-bijian dan minyak sayur terbesar di dunia.
![Pengambilan video ini diambil dan dirilis pada 8 Oktober 2022 oleh Komite Investigasi Rusia menunjukkan komite penyelidik bekerja di jembatan Kerch - yang menghubungkan Krimea ke Rusia - yang rusak berat setelah ledakan truk. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan utama Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina.
(Photo by RUSSIAN INVESTIGATIVE COMMITEE / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/antrean-kendaraan-mengular-akibat-ledakan-jembatan-krimea_20221010_211422.jpg)
Baca juga: Pakistan Sepakat Impor 300.000 Ton Gandum Rusia
Baca juga: Ukraina Minta Undangan KTT G20 untuk Putin Dicabut: Tangannya Berlumuran Darah
Dalam pidato video pada Selasa malam, Zelensky mengatakan kapal masih bergerak keluar dari pelabuhan Ukraina dengan kargo berkat kerja Turki dan PBB.
"Tetapi pertahanan yang andal dan jangka panjang diperlukan untuk koridor biji-bijian," kata Zelenskiy.
"Rusia jelas harus disadarkan bahwa mereka akan menerima tanggapan keras dari dunia terhadap setiap langkah yang mengganggu ekspor makanan kita," tambahnya.
"Yang dipermasalahkan di sini jelas adalah kehidupan puluhan juta orang."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.