Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Memanas, Korut Tembakkan 23 Rudal, Warga Korsel di Perbatasan Mengungsi ke Ruang Bawah Tanah

Peluncuran 23 rudal tersebut merupakan rekor jumlah uji coba senjata harian oleh Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Korea Memanas, Korut Tembakkan 23 Rudal, Warga Korsel di Perbatasan Mengungsi ke Ruang Bawah Tanah
AFP
Orang-orang menonton siaran berita televisi yang menunjukkan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada Selasa (28/9/2021), setelah Korea Utara menembakkan 'proyektil tak dikenal' ke laut lepas pantai timurnya menurut militer Korea Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Semenanjung Korea kembali memanas.

Perang dingin dua Korea yakni Korea Utara dan Korea Selatan kembali mencuat.

Pasalnya, Korea Utara pada Rabu (2/11/2022) menembakkan sedikitnya 23 rudal, termasuk mengarah tiga ke arah Korea Selatan.

Akibat ulah Korea Utara itu, sirene serangan udara terdengar di sebuah pulau di Korea Selatan.

Warga di sana langsung mengungsi ke tempat berlindung di bawah tanah.

Satu diantara 23 rudal Korea Utara meluncur ke arah pulau tersebut dan mendarat di dekat perbatasan laut.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan 10 Rudal ke Dekat Perairan Korea Selatan, Seoul Balas Luncurkan 3 Rudal

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (2/11/2022) Korea Selatan dengan cepat merespons dengan meluncurkan misilnya sendiri di wilayah perbatasan yang sama.

Berita Rekomendasi

Korea Utara meluncurkan rudal tersebut diduga sebagai protes atas latihan militer Korea Selatan-AS yang sedang berlangsung, yang dianggap Pyongyang sebagai latihan invasi.

Gedung Putih menyatakan Amerika Serikat tidak punya niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan berjanji untuk bekerja dengan sekutu untuk mengekang ambisi nuklir Korea Utara.

Rentetan uji coba rudal Korea Utara terjadi ketika perhatian dunia terfokus pada Korea Selatan.

Itu menyusul tragedi Halloween akhir pekan lalu yang merampas nyawa lebih dari 150 orang tewas, menjadi bencana paling signifikan di negara itu dalam beberapa tahun.

Militer Korea Selatan mengatakan itu adalah pertama kalinya sebuah rudal Korea Utara mendarat di dekat perbatasan laut sejak pembagian negara pada tahun 1948.

"Ini sangat belum pernah terjadi sebelumnya dan kami tidak akan pernah mentolerirnya," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Pada tahun 2010, Korea Utara menembaki sebuah pulau garis depan Korea Selatan di lepas pantai barat semenanjung itu, menewaskan empat orang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas