Perang Rusia-Ukraina: Putin Minta Warga Kherson Dievakuasi, 450 Ribu Rumah di Kyiv Tak Dapat Listrik
Putin minta warga Kherson dievakuasi buntut serangan balik pasukan Ukraina, sementara itu ibu kota Kyiv menderita pemadaman listrik massal.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terbaru perang Rusia di Ukraina, per-Jumat (4/11/2022).
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengimbau warga sipil di Kherson, Ukraina selatan dievakuasi dari zona konflik itu.
Desakan dari Putin ini datang di tengah serangan balasan pasukan Ukraina terhadap militer Rusia yang menduduki Kherson.
"Sekarang, tentu saja, perlu untuk merelokasi warga yang tinggal di Kherson dari zona paling berbahaya karena warga sipil tidak boleh menderita pemboman, dari beberapa tindakan ofensif, counter-ofensif, dan tindakan lain yang terkait dengan kegiatan militer," kata Putin pada Jumat (4/11/2022), lapor TASS.
Rusia mencaplok wilayah itu dari Ukraina pada akhir September lalu.
Sejak saat itu, pasukan Kyiv melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayahnya.
Baca juga: Rusia Selalu Menargetkan Jaringan Energi Ukraina, Zelensky: Terorisme Energi
Sebelumnya, pejabat yang ditunjuk Kremlin di Kherson telah memerintahkan warga untuk meninggalkan wilayah barat, lapor Guardian.
Pasalnya, pasukan Ukraina telah merebut kembali sejumlah wilayah di sana dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Kamis lalu, wakil gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia, Kirill Stremousov merilis beberapa video berisi seruan kepada penduduk sipil untuk mengevakuasi diri dari tepi barat sungai Dnipro.
Dia mengatakan bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menyerahkan tepi barat Dnipro ke Ukraina.
Selain Kherson, Putin juga mencaplok sebagian wilayah Donetsk, Luhansk dan Zaporizhia.
Langkah ini dilakukan setelah referendum, yang dianggap ilegal oleh Kyiv dan Barat.
Sementara itu, wilayah Ukraina kembali mengalami pemadaman listrik massal ketika Rusia mengintensifkan serangannya di infrastuktur penting pada Jumat (4/11/2022).
Salah satu yang jadi sasaran tembak rutin Rusia adalah pusat energi listrik.