Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keamanan Super Ketat, Delegasi KTT G20 Bawa Mobil Anti Peluru

Pemerintah Indonesia juga melakukan negosiasi kepada tamu negara yang akan hadir di KTT G20 agar tidak terlalu banyak membawa rombongan delegasi.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Keamanan Super Ketat, Delegasi KTT G20 Bawa Mobil Anti Peluru
PUSPEN TNI/Puspen TNI
Ilustrasi: Mabes TNI mengirimkan 252 Unit Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dalam mendukung KTT G20 di Bali, Acara pengiriman digelar di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2022). Pengiriman 252 unit KLBB roda empat dan roda dua tersebut guna mendukung kegiatan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap para Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan peserta Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali yang puncak pelaksanaannya pada tanggal 15-16 November 2022 mendatang. (PUSPEN TNI/TRIBUNNEWS.COM) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Setya Utama menuturkan persiapan fasilitasi bagi delegasi yang akan hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terus dimatangkan.

Menurutnya, ada banyak permintaan dari tamu negara termasuk di antaranya membawa mobil anti peluru.

"Di setiap kegiatan internasional ada juga yang meminta fasilitas untuk diberikan kendaraan keras. Kendaraan keras itu bullet proof ya, kami akomodir," kata Setya dalam media briefing Senin (7/11/2022).

Negara, lanjut Setya, tidak mungkin melayani seluruh permintaan itu mengingat terbatasnya armada yang dimiliki Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Protokoler KTT G20: Disambut Tari Pendet dan Diantar Mobil Listrik

Indonesia memperbolehkan negara yang ingin membawa kendaraan keras, tentunya harus melalui prosedur.

"Kami sarankan bagi mereka yang punya, mereka bisa membawa sendiri kita punya tapi terbatas dan kita berikan kepada mereka tentu saja first come first serve. Jadi mereka yang meminta lebih dahulu kita berikan," ungkapnya.

Pemerintah Indonesia juga melakukan negosiasi kepada tamu negara yang akan hadir di KTT G20 agar tidak terlalu banyak membawa rombongan delegasi.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut mengingat terbatasnya daya tampung penginapan hingga lalu lintas di Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua.

"Supaya traffic ini di sekitaran Nusa Dua khususnya dan Bali tidak menjadi stuck karena banyaknya delegasi yang hadir," kata Setya.

Setya menambahkan pemerintah berupaya maksimal memberikan pelayanan kepada delegasi mulai dari kedatangan di bandara hingga kepulangan.

Rangkaian persiapan itu sudah berlangsung sejak September 2021 sampai H-7 KTT G20.

"Tentu saja penyambutan, kita harus bisa melakukan manage kapan seluruh pesawat itu hadir dari 40 tamu negara yang akan hadir. Dari parkir stand-nya di mana pesawat itu akan parkir," ucap Setya.

Dia menyebut tidak semua pesawat delegasi ditampung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Ada 11 Bandara di Indonesia yang siap menampung parkir pesawat tamu negara di antaranya, Surabaya, Lombok, Ujung Pandang, Balikpapan, Banjarmasin, Yogyakarta, Semarang, Solo, Halim Perdana Kusuma, Cengkareng dan Banyuwangi.

Baca juga: Suguhkan Wajah Baru Jelang KTT G20, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Usung Konsep Kearifan Lokal

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas