Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Rusia Jarah Rumah di Kherson Lalu Menyamar Sebagai Warga Biasa untuk Siapkan Perang

Pasukan Rusia diduga menjarah rumah-rumah penduduk di Kherson lalu menyamar sebagai warga sipil setelah mendesak warga lokal untuk pergi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tentara Rusia Jarah Rumah di Kherson Lalu Menyamar Sebagai Warga Biasa untuk Siapkan Perang
OLGA MALTSEVA / AFP
Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. - Pasukan Rusia diduga menjarah rumah-rumah penduduk di Kherson lalu menyamar sebagai warga sipil setelah mendesak warga lokal untuk pergi. 

Pasukan Ukraina di garis depan terdekat mengaku sedang mengantisipasi pertempuran sengit sebelum memaksa penjajah Rusia untuk meninggalkan kota.

Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia, "menyamar dengan pakaian sipil, menduduki rumah warga sipil dan memperkuat posisi di dalam untuk melakukan pertempuran jalanan."

"(Pasukan Rusia) terlibat dalam penjarahan dan pencurian dari penduduk dan dari situs infrastruktur dan mengambil peralatan, makanan, dan kendaraan ke Federasi Rusia," katanya dalam update pada Senin malam waktu setempat.

Pada Selasa (8/11/2022) ini, militer Kyiv melaporkan keberhasilan serangannya di fasilitas anti-pesawat Rusia, tempat pembuangan amunisi, dan penghancuran baju besi Rusia di distrik Beryslav di wilayah Kherson.

Dilaporkan bahwa sebanyak 32 personel militer Rusia tewas.

Sementara itu, pasukan Ukraina di sekitar desa Nova Kamyanka, yang baru direbut kembali, melaporkan ada empat serangan udara Rusia di sana.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin bahwa wilayah Donetsk di timur masih menjadi pusat konflik dan ratusan orang Rusia terbunuh setiap hari.

Berita Rekomendasi

Kota Bakhmut dan Avdiivka mengalami pertempuran terberat di wilayah Donetsk.

Ukraina Tak Mau Diskusi dengan Putin

Penasihat senior Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menegaskan bahwa Ukraina tidak pernah menolak untuk bernegosiasi dengan Rusia.

Menurut Podolyak, Ukraina siap berbicara dengan pemimpin Rusia tapi bukan Vladimir Putin.

Komentar dari pejabat tinggi Ukraina ini menyusul laporan Washington Post pada Sabtu (5/11/2022) tentang para pejabat AS yang secara pribadi mendorong Kyiv agar terbuka untuk bernegosiasi dengan Moskow.

"Ukraina tidak pernah menolak untuk bernegosiasi. Posisi negosiasi kami diketahui dan terbuka," tulis Podolyak di Twitter, pada Senin (7/11/2022), lapor Reuters

Namun ia menegaskan Rusia harus terlebih dahulu menarik pasukannya dari Ukraina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas