Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Bersedia Negosiasi dengan Rusia, Tapi Tidak Mau Jika Presidennya Masih Vladimir Putin

Ukraina mengaku tidak pernah menolak bernegosiasi dengan Moskow, asalkan tidak dengan Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ukraina Bersedia Negosiasi dengan Rusia, Tapi Tidak Mau Jika Presidennya Masih Vladimir Putin
Kolase Foto Tribunnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky - Ukraina mengaku tidak pernah menolak bernegosiasi dengan Moskow, asalkan tidak dengan Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin. 

Selain itu, Zelensky juga menginginkan semua orang Rusia yang melakukan kejahatan perang di Ukraina diadili.

Sebelumnya, Zelensky bersikeras tidak akan melakukan pembicaraan damai dengan pemimpin Rusia saat ini, Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, mengatakan Kyiv akan siap melakukan pembicaraan dengan Moskow hanya setelah kekalahan Rusia di medan perang.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba, mengatakan Kyiv akan siap melakukan pembicaraan dengan Moskow hanya setelah kekalahan Rusia di medan perang. - Ukraina mengaku tidak pernah menolak bernegosiasi dengan Moskow, asalkan tidak dengan Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin. (Kolase Foto Tribunnews)

Baca juga: Putin Teken UU untuk Mobilisasi Warga Rusia yang Dihukum Karena Kejahatan Berat

Baca juga: Pejabat AS Sebut Zelensky Pertaruhkan Dukungan Sekutu Jika Menolak Diskusi dengan Rusia

Ia menandatangani dekrit yang menetapkan bahwa Kyiv hanya akan bernegosiasi dengan Presiden Rusia setelah Putin.

Menurut pejabat AS dalam laporan Washington Post, beberapa sekutu di Eropa, Afrika, dan Amerika Latin prihatin dengan lonjakan harga energi dan krisis pangan akibat perang.

"Kelelahan terhadap Ukraina adalah hal yang nyata bagi beberapa mitra kami," kata seorang pejabat AS.

Mereka meminta Kyiv memberi sinyal keterbukaan untuk bernegosiasi, bukan untuk mendorong Ukraina segera berunding, namun untuk mempertahankan dukungan dari beberapa sekutu, lapor Post.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas