Ledakan di Polandia Diduga Dari Rudal S-300 Ukraina, Tetapi AS Tetap Salahkan Moskow
Adrienne Watson mengatakan bahwa AS tidak memiliki informasi baru yang menunjukkan bahwa rudal S-300 tersebut dari Ukraina
Editor: Hendra Gunawan
Berbicara setelah pertemuan Dewan Atlantik Utara NATO, Stoltenberg mengatakan ledakan yang menewaskan dua orang di dekat desa Przewowdow Polandia pada hari Selasa kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
“Kami tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan aksi militer ofensif terhadap NATO,” tambahnya.
Ledakan itu langsung disalahkan pada Rusia oleh Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang menyebutnya sebagai "serangan Rusia terhadap keamanan kolektif" NATO, di mana Polandia adalah salah satu anggotanya.
Baca juga: Presiden Ukraina Ngotot Bantah Tembakkan Rudal ke Polandia yang Bikin Marah NATO
Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan penjelasan ini "tidak mungkin", dan Presiden Polandia Andrzej Duda memilih untuk tidak meminta konsultasi mendesak berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO, menggambarkan ledakan itu sebagai "kecelakaan yang tidak menguntungkan" yang kemungkinan besar disebabkan oleh rudal Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa analisis puing-puing di lokasi ledakan menunjukkan bahwa itu disebabkan oleh rudal dari sistem pertahanan udara S-300, sistem era Soviet yang diterjunkan oleh Ukraina.
Stoltenberg mengatakan bahwa, meski misil itu buatan Ukraina, "ini bukan kesalahan Ukraina." Rusia, lanjutnya, “memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina.”
Insiden itu terjadi di tengah rentetan serangan rudal Rusia di pusat komando Ukraina dan target jaringan energi. Serangan itu juga memutus koneksi internet dan telepon di seluruh negeri, dan menyebabkan “sekitar sepuluh juta warga Ukraina” tanpa listrik, kata Zelensky pada hari Rabu.