Rusia Sebut Tuduhan Rudal di Polandia Berpotensi Picu Perang Dunia Ketiga
Komentar tersebut dilontarkan Medvedev setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sebagai pelaku utama atas ledakan rudal
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Keamanan, Dmitry Medvedev menyebut tuduhan Ukraina atas ledakan rudal yang menewaskan dua orang di Polandia, berpotensi memicu konflik perang dunia ketiga.
Komentar tersebut dilontarkan Medvedev setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sebagai pelaku utama atas peledakan yang menewaskan dua warga sipil di wilayah lumbung biji-bijian yang berlokasi di desa timur Przewodow, dekat perbatasan Ukraina.
"Insiden itu membuktikan hanya satu hal: mengobarkan perang hibrida melawan Rusia, Barat bergerak lebih dekat ke Perang Dunia (III)," tulis Dmitry Medvedev di akun Twitternya pada Rabu (16/11/2022).
Baca juga: NATO Salahkan Rusia atas Serangan Rudal di Polandia Meski Diperkirakan Kecelakaan dari Ukraina
Senada dengan Medvedev, wakil perwakilan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy juga mengatakan hal serupa.
Dalam laporannya Polyanskiy menegaskan bahwa serangan rudal Polandia adalah bentuk nyata untuk memprovokasi konfrontasi militer antara NATO dan Moskow
Tak hanya itu Polyanskiy juga menyebut bahwa tuduhan yang dilayangkan ke negaranya dapat meningkatkan potensi eskalasi dari perang di kawasan Eropa, hingga mendorong munculnya spekulasi tentang adanya perang dunia ketiga antara Rusia dengan aliansi NATO, seperti yang dikutip dari Anadolu Agency.
Baca juga: Picu Ketegangan Dunia, Berikut Kronologi Hingga Fakta Rudal Hantam Polandia
"Sumber keraguan lainnya adalah histeria instan dari rezim Kyiv (Ukraina) dan tuntutan untuk menghukum Rusia," jelas Polyanskiy.
Tak lama dari meningkatnya ketegangan di wilayah Eropa, Polandia lantas mengeluarkan pernyataan bahwa ledakan mematikan yang menghantam fasilitas biji-bijian di kawasan perbatasannya, merupakan akibat dari tembakan sistem pertahanan anti-pesawat S-300 milik Ukraina.
Meski begitu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa insiden ledakan yang dilakukan Ukraina adalah hasil dari serangan yang tidak disengaja.
Dengan begini Ukraina tidak dapat disalahkan karena dianggap mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.
Baca juga: Mantan Komandan Pasukan Khusus Polandia: Anggota NATO Harus Jaga Sebagian Wilayah Udara Ukraina
“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina,” kata Stoltenberg dikutip dari CNN International.