Turki Yakin Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina akan Terus Berlanjut
Turki dan PBB pada Juli lalu telah menengahi kesepakatan antara Ukraina dan Rusia, yang memungkinkan Kyiv mengekspor biji-bijian
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Mundurnya Rusia dalam kesepakatan ini telah menyebabkan ekspor gandum dan biji-bijian tertunda sebanyak 170 kapal.
Akibatnya harga gandum dan jagung di pasar komoditas global terkerek pasca Rusia menarik diri dari kesepakatan.
Banyak pihak panik, sikap Rusia akan membuat terganggunya pasokan ekspor minyak bunga matahari Ukraina demikian pula biji-bijian bahan pokok pangan seperti gandum yang dibutuhkan masyarakat Afrika.
Baca juga: Pihak Rusia Tetapkan Batas Waktu Kesepakatan Gandum untuk PBB
Data pertanian Gro Intelligence menyebutkan Ukraina dan Rusia menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum global.
Mereka juga termasuk di antara tiga pengekspor barley, jagung, minyak lobak, dan minyak bunga matahari global teratas.
Komite Penyelamatan Internasional (IRC), sebuah organisasi bantuan kemanusiaan, mengatakan konsekuensi penarikan Rusia dari kesepakatan gandum bisa menjadi bencana bagi negara-negara miskin. Hal ini karena banyak di antaranya yang sudah mengalami kelaparan ekstrem.
“Dibutuhkan banyak keberanian untuk mengidentifikasi persoalan dasar ini, untuk mengakui bahwa ini adalah akibat agresi Rusia terhadap Ukraina. Masalah ketahanan pangan global saat ini adalah rezim Moskow,” tandasnya.