Partai Republik akan Selidiki Bisnis Joe Biden setelah Kuasai Suara Mayoritas Pemilihan Paruh Waktu
Setelah menang suara mayoritas, Partai Republik menyatakan akan menyelidiki urusan bisnis Presiden Joe Biden dan keluarganya dengan mitra asing.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Partai Republik meraih kemenangan dalam pemilihan paruh waktu untuk memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis (17/11/2011), setelah mengamankan suara mayoritas, Republik menyatakan akan fokus menyelidiki urusan bisnis Presiden Joe Biden dan keluarganya.
"Dalam Kongres ke-118, komite ini akan mengevaluasi status hubungan Joe Biden dengan mitra asing keluarganya," papar Republikan, James Comer.
"Saya ingin memperjelas: ini adalah penyelidikan terhadap Joe Biden," jelasnya.
Dilansir CNN, Comer menambahkan timnya telah berbicara dengan beberapa pelapor yang mengaku terlibat dalam skema yang melibatkan keluarga Biden.
"Kami ingin sekali berbicara dengan orang-orang di keluarga Biden, khususnya Hunter Biden dan Joe Biden," kata Comer.
Sementara, Gedung Putih mengatakan penyelidikan itu bermotif politik dan membuang-buang waktu.
Baca juga: Mantan Presiden Donald Trump Bersiap Calonkan Diri di Pilpres AS 2024
"Alih-alih bekerja dengan Presiden Biden untuk mengatasi masalah-masalah penting bagi rakyat Amerika, seperti biaya yang lebih rendah, prioritas utama Kongres Partai Republik adalah mengejar Presiden Biden dengan serangan bermotivasi politik yang penuh dengan teori konspirasi yang telah lama dibantah," ucap Juru Bicara Kantor Dewan Gedung Putih, Ian Sams.
"Presiden Biden tidak akan membiarkan serangan politik ini mengalihkan perhatiannya dari fokus pada prioritas Amerika, dan kami berharap anggota Kongres dari Partai Republik akan bergabung dengan kami dalam menangani mereka alih-alih membuang waktu dan sumber daya untuk balas dendam politik," tambah Sams.
Saat menjadi Partai Demokrat berkuasa, Partai Republik tidak memiliki banyak kemampuan untuk mengakses dokumen.
Tapi begitu Kongres baru dilantik pada Januari 2023, Partai Republik akan mendapat kekuatan.
Penyelidikan terhadap putra Biden
Jaksa federal sebelumnya menyelidiki Hunter Biden sejak 2018.
Sampai sekarang belum mengajukan tuntutan apapun.
Baca juga: Sederet Politisi yang Bisa Maju di Pilpres AS 2024, Ada Joe Biden hingga Donald Trump
Republikan berkuasa, Nancy Pelosi tak calonkan diri lagi
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagia pemimpin Kongres Partai Demokrat.
Pelosi menyatakan akan terus bertugas di Kongres untuk mewakili konsitituennya di California, Kamis (17/11/2022).
Dia menegaskan siap menyerahkan obor kepemimpinan kepada generasi muda.
Keputusannya diambil kurang dari sebulan setelah penyusup menyerang sang suami di kediaman mereka di San Francisco.
Pada 2007, Pelosi merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR AS.
Dia telah menjadi anggota parlemen dari Partai Demokrat selama hampir 20 tahun.
Berita lain terkait Pilpres Amerika Serikat
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)