Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdamaian Masih Jauh, Rusia-Ukraina Hanya Berdebat di Media

Meski telah banyak usulan agar perang Rusia-Ukraina segera diakhiri, namun nyatanya upaya tersebut masih belum akan terjadi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perdamaian Masih Jauh, Rusia-Ukraina Hanya Berdebat di Media
Southfront.org
Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm. Soal negosiasi perdamaian, pihak Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky hanya memperdebatkannya di media massa. 

Surat kabar Washington Post mengungkapkan bahwa keputusan yang dibuat oleh Pemerintahan Biden tersebut tidak ditujukan untuk mendorong Ukraina ke meja perundingan, melainkan untuk memastikan Kyiv mempertahankan dukungan dari negara-negara lain.

Di samping itu, para pejabat AS menilai perang yang berkepanjangan akan membuat harga pangan semakin mahal dan juga disertai dengan lonjakan harga energi.

"Kelelahan Ukraina adalah hal yang nyata bagi beberapa mitra kami," tulis Washington Post, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera berkomentar ketika ditanya apakah laporan itu akurat, sementara juru bicara Departemen Luar Negeri menanggapi dengan mengatakan:

“Kami telah mengatakannya sebelumnya dan akan mengatakannya lagi. Jika Rusia siap untuk bernegosiasi, Rusia harus menghentikan bom dan misilnya serta menarik pasukannya dari Ukraina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: 94 Negara Tuntut Rusia Ganti Rugi Kerusakan Akibat Perang dengan Ukraina

"Kremlin terus meningkatkan perang ini. Kremlin telah menunjukkan keengganannya untuk secara serius terlibat dalam negosiasi bahkan sebelum meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina,” imbuhnya.

Juru bicara itu juga mencatat pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat (4/11), di mana Zelenskiy mengatakan: "Kami siap untuk perdamaian, untuk perdamaian yang adil dan adil, formula yang telah kami suarakan berkali-kali."

Berita Rekomendasi

Adapun, penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa dukungan Washington untuk Ukraina akan tetap "tidak tergoyahkan dan teguh" bahkan setelah pemilihan paruh waktu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas