Uni Eropa telah Bekukan Aset Rusia Senilai 70 Miliar Dolar AS
Sekitar 68 miliar euro atau setara 70 miliar dolar AS aset Rusia telah dibekukan oleh Uni Eropa (UE), yang sebagian besar berada di Belgia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Sekitar 68 miliar euro atau setara 70 miliar dolar Amerika Serikat (AS) aset Rusia telah dibekukan oleh Uni Eropa (UE), yang sebagian besar berada di Belgia.
Hal ini dilaporkan media Politico pada Jumat kemarin waktu setempat.
Media itu mengutip dokumen internal yang mencakup berbagai aspek interaksi Komisi Eropa dengan Ukraina.
Sebagian besar properti Rusia yang dibekukan ada di Belgia senilai 50 miliar euro atau setara 51 miliar dolar AS , sementara 5,5 miliar euro atau setara 5,7 miliar dolar AS ada di Luxemburg.
"Kedua negara ini bersama dengan Italia, Jerman, Irlandia, Austria dan Prancis menyumbang lebih dari 90 persen aset yang dibekukan," kata Politico, mengutip salah satu penulis laporan Komisi, Paola Tamma.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (19/11/2022), menurut dokumen tersebut, jumlah ini juga termasuk bagian dari cadangan devisa nasional Rusia, yang kira-kira setara dengan 33,8 miliar euro atau setara 35 miliar dolar AS.
Namun, laporan tersebut mencatat bahwa angka pastinya 'saat ini sedang dievaluasi, tidak untuk dikutip'.
Komisi Eropa telah lama mendorong Undang-undang (UU) untuk mengakui penghindaran sanksi sebagai kejahatan UE.
Langkah seperti itu akan memungkinkan negara-negara anggota untuk menyita aset Rusia yang dibekukan dalam kasus hukuman pidana.
Di sisi lain, Ukraina telah berulang kali menuntut agar sekutu Baratnya menyita uang Rusia dan menggunakannya untuk membangun kembali Ukraina, namun keputusan seperti itu belum dibuat sejauh ini.
Baca juga: Uni Eropa Enggan Keluarkan Visa untuk Pemegang Paspor Rusia dari Bekas Wilayah Ukraina
Awal tahun ini, Rusia memperkirakan bahwa hampir 300 miliar dolar AS cadangan devisanya telah dibekukan oleh negara-negara Barat.
Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu pun mengkritik penyitaan asetnya dengan mengatakan bahwa itu pada dasarnya merupakan pencurian.