Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Baru!  Saat Para Pemimpin Timur Tengah Bersatu Gara-gara Piala Dunia Qatar

Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir para pemimpin Arab duduk dalam satu meja menghadiri pesta olahraga terbesar duniia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sejarah Baru!  Saat Para Pemimpin Timur Tengah Bersatu Gara-gara Piala Dunia Qatar
Sumber: Daily Sabah
Pemimpin Mesir presiden el-Sissi dan pemimpin Turki presiden Erdogan berjabat tangan di hadapan pemimpin Qatar. Dulunya kedua negara bersitegang urusan Ikhwanul Muslimin. 

Analis percaya keduanya tetap sangat skeptis terhadap Qatar dan ketidakhadiran mereka menunjukkan bahwa pemulihan hubungan penuh di negara-negara Teluk Arab rasanya masih jauh.

Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman tersenyum lebar dan duduk hanya berjarak satu kursi dari Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, emir yang berkuasa di Qatar, pada upacara pembukaan di Al Khor di utara ibu kota, Doha.

Bahkan dia memerintahkan seluruh kementeriannya untuk all out membantu piala dunia di Qatar.

Diantara mereka juga hadir Gianni Infantino, presiden FIFA, badan sepak bola dunia.

Setelah upacara pembukaan yang berisi pidato spektakuler tentang inklusivitas tradisi Badui, di dalam stadion yang dirancang agar terlihat seperti tenda tradisional, Syekh Tamim menyampaikan nada yang sama dalam pidato singkatnya.

“Betapa indahnya bagi orang-orang untuk mengesampingkan apa yang memisahkan mereka untuk merayakan keberagaman mereka dan apa yang menyatukan mereka pada saat yang sama,” katanya.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (tengah) melambai sebelum menyampaikan pidato di samping Raja Abdullah II dari Yordania (kiri), Presiden FIFA Gianni Infantino (kedua dari kanan) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud selama pembukaan jelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 20 November 2022.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (tengah) melambai sebelum menyampaikan pidato di samping Raja Abdullah II dari Yordania (kiri), Presiden FIFA Gianni Infantino (kedua dari kanan) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud selama pembukaan jelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 20 November 2022. (MANAN VATSYAYANA / AFP)

Pada puncak krisis Qatar, kolom surat kabar bahkan menyarankan untuk menggali parit sepanjang perbatasan 87 kilometer dan mengisinya dengan limbah nuklir.

Berita Rekomendasi

Sementara gertakan retoris itu menunjukkan seberapa dalam kemarahan mengalir di wilayah tersebut di tengah perselisihan - yang menurut penguasa Kuwait saat itu hampir memicu perang.

Akarnya berasal dari sikap Qatar dalam mendukung kaum Islamis yang naik ke tampuk kekuasaan di Mesir dan di tempat lain setelah Musim Semi Arab 2011.

Sementara Qatar memandang kedatangan mereka sebagai perubahan besar dalam gerontokrasi yang mencengkeram Timur Tengah, negara-negara Teluk Arab lainnya melihat protes tersebut sebagai ancaman terhadap pemerintahan otokratis dan turun-temurun mereka.

Dukungan Erdogan sendiri terhadap kelompok Islam Ikhwanul Muslimin dan mendiang Presiden Mesir Mohammed Morsi telah mengasingkan negara-negara Teluk Arab.

El-Sissi, yang sebagai seorang jenderal yang memimpin kudeta Mesir tahun 2013 yang menggulingkan Morsi, terlihat di foto tengah berjabat tangan dengan Erdogan sebagai tanda kemungkinan pencairan hubungan antara kedua negara tersebut yang selama ini seperti benci tapi rindu.

Sheikh Tamim terlihat tersenyum di latar belakang.

Qatar juga menghadapi kritik dari Barat karena kelompok yang awalnya mereka danai dalam perang sipil Suriah menjadi ekstremis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas