Musim Dingin Bakal Jadi ‘Neraka’, Tiga Juta Warga Ukraina Bakal Mengungsi ke Negara Lain
Hal ini setelah sejumlah pembangkit listrik untuk menghangatkan saat musim dingin di Ukraina dihancurkan oleh tentara Vladimir Putin.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWSCOM – Musim dingin kali ini bakalan menjadi “neraka” bagi warga Ukraina.
Hal ini setelah sejumlah pembangkit listrik untuk menghangatkan saat musim dingin di Ukraina dihancurkan oleh tentara Vladimir Putin.
Akibatnya, sekitar tiga juta warga negara yang sedang diinvasi oleh Rusia tersebut diperkirakan akan berimigrasi ke negara lain untuk menyambung hidup.
Direktur regional Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge menyebutkan, musim salju pada akhir 2022 ini akan mengancam jiwa warga Ukraina.
Baca juga: Serangan Masif Rusia, Pabrik Perakitan Drone Bayraktar di Ukraina Dihancurkan
“Hingga tiga juta warga Ukraina diperkirakan akan bermigrasi untuk mencari kehangatan dan keamanan," kata Kluge saat konferensi pers di Kiev, Senin (21/11/2022).
“Kami memperkirakan 2–3 juta lebih banyak orang akan meninggalkan rumah mereka untuk mencari kehangatan dan keamanan. Mereka akan menghadapi tantangan kesehatan yang unik, termasuk infeksi pernapasan seperti Covid-19, pneumonia dan influenza, serta risiko serius difteri dan campak pada populasi yang kurang divaksinasi,” kata Kluge.
Mereka yang tetap di rumah kemungkinan akan dipaksa untuk memilih "metode pemanasan alternatif," kata pejabat itu, memperingatkan bahwa melakukan hal-hal "seperti membakar arang atau kayu, atau menggunakan generator berbahan bakar diesel, atau pemanas listrik" juga membawa risiko kesehatan.
Itu termasuk "paparan zat beracun yang berbahaya bagi anak-anak, orang tua dan mereka yang memiliki kondisi pernapasan dan kardiovaskular, serta luka bakar dan cedera yang tidak disengaja," katanya.
Konflik yang sedang berlangsung juga berdampak besar pada kesehatan mental warga Ukraina, menurut Kluge. Sekitar 10 juta dari mereka sudah "beresiko mengalami gangguan mental seperti stres akut, kecemasan, depresi, penggunaan zat dan gangguan stres pasca-trauma, atau PTSD," kata pejabat itu.
Menurut angka terbaru PBB, lebih dari 7,8 juta pengungsi dari Ukraina telah bermigrasi ke Eropa di tengah konflik antara Moskow dan Kiev yang pecah pada akhir Februari.
Sekitar 4,7 juta dari mereka telah terdaftar untuk Perlindungan Sementara atau skema perlindungan nasional serupa di seluruh UE.
Baca juga: Ukraina Coba Tekan Georgia untuk Gabung Perang Lawan Rusia
Namun, sebagian besar pengungsi telah pergi ke Rusia, dengan lebih dari 2,8 juta tercatat di negara tersebut.
Masa-masa Sulit
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan pada hari Sabtu bahwa Ukraina menghadapi "musim dingin yang keras", karena Rusia terus melancarkan serangan rudal pada infrastrukturnya.