Perjalanan Karier Politik Anwar Ibrahim, dari Penjara Kini Ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia
Setelah menanti selama lebih dari 2 dekade, Anwar Ibrahim akhirnya ditunjuk menjadi perdana menteri Malaysia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari dua dekade setelah dipecat dari partai dan dipenjara, pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim (75) akhirnya menjadi perdana menteri.
Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia oleh Raja Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada Kamis (14/11/2022).
Menjadi perdana menteri menutup perjalanan politik Anwar Ibrahim yang bak roller-coaster.
Anwar Ibrahim pernah berada di titik puncaknya saat menjadi wakil perdana menteri.
Namun pemecatan dan pemenjaraannya pada tahun 1990-an menyebabkan protes jalanan besar-besaran, Associated Press melaporkan.
Muncul gerakan reformasi yang kemudian meningkat menjadi kekuatan politik besar.
Baca juga: Anwar Ibrahim Terpilih Jadi PM Malaysia, Megawati dan Keluarga Besar PDI Perjuangan Ucapkan Selamat
Ini adalah kemenangan kedua bagi blok reformisnya, yang memenangkan pemilu tahun 2018 tetapi kehilangan kekuasaan karena perebutan kekuasaan yang menyebabkan kekacauan politik.
Pemilihan Sabtu (19/11/2022) lalu, digelar untuk mengakhiri ketidakstabilan politik.
Malaysia sudah berganti tiga perdana menteri sejak 2018.
Namun pemilu tersebut justru malah menghasilkan ketidakpastian baru, karena tidak ada partai yang memenangkan jumlah mayoritas.
Aliansi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim yang multietnis memimpin dengan 82 kursi, kurang dari 112 yang dibutuhkan untuk mayoritas.
Perikatan Nasional (PN) sayap kanan Muhyiddin Yassin berada di urutan kedua 73 kursi.
Namun salah satu partai yang tergabung dengan PN, Partai Islam Pan-Malaysia, menang besar dengan menjadi partai tunggal yang meraih 49 kursi.
Baca juga: Sosok Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, Penentu Siapa PM Malaysia Selanjutnya
Anwar akhirnya menjadi pemenang, setelah blok-blok yang lebih kecil setuju untuk mendukungnya membentuk pemerintahan persatuan.