Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geram Negaranya Diancam, Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un Mencaci Presiden Korsel

Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un mencacimaki Presiden Korea Selatan, menyebutnya idiot karena mengancam akan jatuhkan sanksi ke Korut.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Geram Negaranya Diancam, Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un Mencaci Presiden Korsel
Korea Summit Press Pool / AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018 

Pada Maret 2021, Kim Yo-jong mengecam Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in setelah dia menyuarakan keprihatinannya tentang Pyongyang yang menguji rudal.

“Perilaku tidak logis dan berwajah kurang ajar dari Korea Selatan persis sama dengan logika seperti gangster AS yang menyalahkan hak DPRK untuk membela diri,” sembur Yo-jong.

Ia menambahkan Moon jae-in tidak bisa merasa menyesal karena dipuji sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika.

Pada Januari 2021, Kim Yo-jong mengejek Korea Selatan menyusul klaim militer Korea Selatan telah mendeteksi tanda-tanda parade militer larut malam di Korea Utara.

"Mereka adalah orang bodoh dan berada di daftar teratas dunia dalam perilaku buruk karena mereka hanya tertarik pada hal-hal yang memancing tawa dunia," tambahnya.

Pertengahan Agustus 2022, Kim Yo-jong menegaskan Pyongyang menolak tawaran Korsel mengenai denuklirisasi dengan imbalan bantuan ekonomi.

“Saya tidak tahu ide-ide kurang ajar apa yang akan mereka lakukan di masa depan, tetapi saya menjelaskan kami tidak akan pernah menghadapinya,” kata Yo-jong dikutip surat kabar Rodong Sinmun.

Berita Rekomendasi

Pada 15 Agustus 2022, pada peringatan pembebasan Semenanjung Korea dari kekuasaan Jepang, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menawarkan bantuan ekonomi ke Pyongyang.

Syaratnya, Korut mau secara nyata memulai proses denuklirisasi. Rencana tersebut mengandaikan program pangan skala besar dari infrastruktur sampai perdagangan internasional.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas