Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Protes di China Meluas, Demonstran Minta Presiden Xi Jinping Mundur

Protes terhadap pembatasan Covid memuncak, kerumunan meneriakkan presiden China Xi Jinping untuk mundur.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Aksi Protes di China Meluas, Demonstran Minta Presiden Xi Jinping Mundur
NOEL CELIS / AFP
Para pengunjuk rasa berjalan di sepanjang jalan selama unjuk rasa untuk para korban kebakaran mematikan serta protes terhadap pembatasan Covid-19 China yang keras di Beijing pada 28 November 2022. Kebakaran mematikan pada 24 November 2022 di Urumqi, ibu kota barat laut Wilayah Xinjiang China, telah menjadi katalis baru kemarahan publik, dengan banyak yang menyalahkan penguncian Covid karena menghambat upaya penyelamatan. 

Seorang etnis Uyghur mengatakan kepada AP, "Semua orang berpikir bahwa orang China takut untuk keluar dan memprotes, bahwa mereka tidak memiliki keberanian."

"Sebenarnya, dalam hati saya, saya juga memikirkan hal ini."

"Tetapi ketika saya pergi ke sana, saya menemukan bahwa lingkungannya sedemikian rupa sehingga setiap orang sangat berani."

Daftar crowdsourced di media sosial menunjukkan bahwa ada aksi demonstrasi di 50 universitas.

Video yang diposting di media sosial, diduga direkam di Nanjing, Guangzhou dan setidaknya lima kota lainnya menunjukkan pengunjuk rasa bergumul dengan polisi.

Polisi tersebut memakai APD putih.

Ada pula aksi demonstran yang membongkar barikade yang digunakan untuk menutup lingkungan sementara yang lainnya bersorak dan bertepuk tangan.

Aksi protes di Shanghai China 27 November 2022
Aksi protes di Shanghai China 27 November 2022 (Screenshot Twitter)
Berita Rekomendasi

BBC.com melaporkan, aksi protes berlanjut di hari kedua pada Minggu, menyebar di beberapa kota di China.

China adalah satu-satunya negara dengan ekonomi besar yang masih menerapkan lockdown.

China juga melanjutkan tes PCR rutin, dan tindakan karantina bagi warganya untuk memerangi pandemi.

Meskipun semakin banyak ketidaksenangan publik atas kebijakan tersebut, banyak otoritas lokal memperkuat pembatasan Covid seiring meningkatnya jumlah kasus.

Pada hari Minggu (27/11/2022), China mencatat total 39.506 infeksi Covid baru.

Angka itu merupakan rekor tertinggi untuk hari keempat berturut-turut.

Namun bagi banyak orang, kekhawatiran tentang meningkatnya kasus adalah akibat dari kemarahan pada periode penguncian yang berkepanjangan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas