TRIBUNNEWS.COM - Rudal Patriot (MIM-104) adalah sistem pertahanan udara jarak jauh, segala ketinggian, segala cuaca untuk melawan rudal balistik jarak pendek atau taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih.

Patriot mendeteksi, melacak, dan melibatkan UAV, rudal jelajah, dan rudal balistik taktis.

Menurut Army Technology, Patriot diproduksi oleh Raytheon di Massachusetts dan Lockheed Martin Missiles and Fire Control di Florida, Amerika Serikat.

Patriot telah diuji dalam operasi tempur di Timur Tengah selama Badai Gurun dan Operasi Pembebasan Irak, dan digunakan untuk menjatuhkan lebih dari 100 rudal balistik taktis dalam operasi tempur.

Sistem Patriot terdiri dari lima komponen utama, yaitu satu set radar, stasiun kontrol keterlibatan, peluncur rudal, dan rudal Patriot.

Perangkat radar terdiri dari AN/MPQ-53 C-band, sistem radar array bertahap multifungsi yang dikendalikan dari jarak jauh oleh stasiun kontrol MSQ-104.

Baca juga: Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina

Radar mampu mendeteksi dan melacak lebih dari 100 target potensial dan memiliki jangkauan lebih dari 100 kilometer.

Dikutip dari Missile Defense Advocacy Alliance, stasiun kontrol keterlibatan AN/MSQ-104 adalah satu-satunya bagian berawak dari unit Patriot dan dirancang untuk berkomunikasi dengan stasiun peluncuran, baterai dan markas Patriot lainnya, serta melacak dan memprioritaskan target.

Stasiun kontrol biasanya diawaki oleh tiga operator yang bertanggung jawab atas dua konsol dan stasiun komunikasi dengan tiga terminal relai radio.

Untuk menyalakan perangkat radar dan sistem kontrol keterlibatan, setiap unit Patriot juga memiliki truk pembangkit listrik yang dilengkapi dengan dua generator 150 KW.

Peluncur rudal Patriot melengkapi sistem Patriot.

Setiap peluncur rudal memiliki empat tabung dan mengangkut, membidik, dan menembakkan rudal.

Peluncur rudal dapat ditempatkan secara terpisah dari radar dan stasiun kontrol dan dapat siap menembakkan rudal dalam waktu kurang dari 9 detik.

Setelah rudal diluncurkan, ia mengirimkan data kembali ke stasiun radar yang melacak dan membantu memandu rudal ke sasarannya.