Hindari Sensor, Warga China Gunakan Julukan untuk Beri Penghormatan atas Meninggalnya Jiang Zemin
Pengguna media sosial China mengakali sensor dengan nickname untuk memberikan penghormatan kepada mantan presiden Jiang Zemin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pengguna media sosial di China menggunakan gambar kodok, kacamata, atau kata "kakek" untuk menghindari sensor saat mereka memberikan penghormatan kepada mantan presiden Jiang Zemin yang baru saja meninggal dunia.
Jiang Zemin meninggal dunia pada Rabu, 30 November 2022.
Ia menjabat sebagai Presiden China pada 27 Maret 1993 hingga 15 Maret 2003.
Dilansir BBC.com, Jiang Zemin tidak memiliki akun media sosial pribadi.
Postingan tentang Jiang Zemin juga secara rutin disaring untuk mencegah orang-orang memberikan kritik kepada pemerintah Partai Komunisnya.
Akibatnya, ada penyensoran yang cukup kuat terhadap Jiang Zemin di media sosial.
Baca juga: Mantan Presiden Jiang Zemin yang Pimpin China Jadi Negara Adidaya Meninggal Dunia
Kematian Jiang Zemin bertepatan gelombang protes anti-lockdown yang saat ini berlangsung di China.
Warga menyampaikan protes mereka terhadap kebijakan nol-Covid dan lockdown yang berkepanjangan, beberapa meneriakkan slogan anti pemerintah.
Postingan media tentang kematian Jiang Zemin menunjukkan jutaan warga meninggalkan komentar yang sebagian besar positif.
Tetapi hanya sedikit postingan duka yang bisa dicari.
Pencarian "Jiang Zemin" di media sosial Weibo, hanya menampilkan 250 postingan, yang semuanya dari akun media pemerintah.
Sebagian besar postingan yang terlihat menyertakan emoji lilin, yang merupakan cara umum untuk memperingati seseorang yang telah meninggal.
Agar pengguna dapat berbicara lebih pribadi tentang Jiang Zemin, mereka harus memasukkan nickname atau julukan dari sang presiden.
Kodok Berkacamata
Baca juga: Pentagon Was-was, Persenjataan Nuklir China Bakal Melonjak Tiga Kali Lipat di 2035