Hindari Sensor, Warga China Gunakan Julukan untuk Beri Penghormatan atas Meninggalnya Jiang Zemin
Pengguna media sosial China mengakali sensor dengan nickname untuk memberikan penghormatan kepada mantan presiden Jiang Zemin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Masih dilansir BBC, Secara historis, julukan terkait kodok menjadi cara populer untuk menyebut nama Jiang Zemin, misalnya, "Paman Kodok".
Meskipun julukan itu awalnya adalah untuk mengejek atau mengkritik, dalam beberapa tahun terakhir, julukan itu telah terjadi fenomena "pemujaan kodok" dari para penggemar Jiang.
Pengguna media sosial memposting gambar hewan amfibi itu dan bernostaliga tentang masa pemerintahan Jiang Zemin.
Pria yang mengubah China
Mengetahui kata-kata yang mungkin akan menghina Jiang Zemin kemungkinan besar akan disensor, beberapa pengguna web membiarkan gambar yang berbicara untuk mengenang kepergiannya.
Di kota timur Yangzhou, tempat Jiang lahir, pengguna media sosial memposting bunga yang ditinggalkan di luar bangunan bersejarah, tampaknya sebagai bentuk penghormatan kepada Jiang.
Beberapa memposting sampul buku di mana sang mantan presiden muncul di cover, berjudul: "Orang yang mengubah China".
Beberapa memposting emoji kacamata sebagai cara untuk menyebut namanya.
Karena postingan yang berisi aksara romawi dan bukan aksara Tionghoa cenderung tidak disensor, banyak yang memposting pesan sederhana bertuliskan "RIP", atau "Beristirahatlah dengan tenang".
"RIP, melihat ke belakang, itu adalah era terbaik; era penuh harapan," kata seorang pengguna.
"RIP, untukmu, dan zamanmu," kata yang lain.
Seseorang melangkah lebih jauh dengan mengatakan: "Aku akan merindukanmu, karena keadaan sekarang sangat buruk. RIP."
"Uji asam nukleat dan kabin karantina seharusnya tidak menjadi latar belakang negara ini, tetapi kepercayaan diri dan keterbukaan. RIP," kata salah satu orang, mengunggah foto Jiang tersenyum dengan mantan pemimpin Barat.
Sosok yang terkadang humoris