Editorial Global Times Sindir Kemajuan AS Eksplorasi Luar Angkasa
Editorial Global Times, media di Beijing yang dikontrol pemerintah menyuarakan kebanggaan atas sejarah baru misi antariksa China.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Media Global Times yang dikontrol pemerintah Beijing, menyuarakan nada kebanggaan pemerintah China atas capaian misi luar angkasa negara itu.
Global Times dalam editorialnya, menggambarkan pertemuan 6 taikonut (astronot) di satu tempat di Stasiun Luar Angkasa Tiangong sebagai wujud kekuatan nyata China di eksplorasi luar angkasa.
Pada pukul 07.33 (waktu Beijing) 30 November 2022, taikonaut Shenzhou 14 dan pesawat ruang angkasa Shenzhou 15 berhasil bergabung di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China.
Global Times menulis, pertemuan bersejarah ini menandai stasiun luar angkasa Tiongkok telah melangkah ke tahap aplikasi dan pengembangan.
Kedua kelompok taikonaut kemudian dapat berputar di orbit, dan stasiun ruang angkasa akan diawaki di orbit dalam jangka panjang.
Foto-foto enam astronot yang berangkulan di luar angkasa, serta ucapan selamat "Hidup Ibu Pertiwi" dari netizen, menyapu layar di pagi hari.
Menurut editorial Global Times, ini menunjukkan China telah menjadi kekuatan luar angkasa yang nyata di dunia, sembari dalam nada sengit mengejek perkembangan Amerika.
Outlet media internasional menurut Global Times juga menaruh perhatian pada pencapaian luar biasa dari industri kedirgantaraan China saat ini.
Baca juga: China Pecahkan Rekor Terbanyak Punya Taikonut di Stasiun Luar Angkasa
Baca juga: China Luncurkan 3 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Jalani Misi 6 Bulan
Baca juga: Badan Antariksa Cina Sukses Luncurkan Modul Wentian ke Luar Angkasa
Mereka secara khusus menyebutkan dua peristiwa penting. Pertama, pada awal 1960-an, Uni Soviet dan AS memulai ekplorasi luar angkasa lewat pengiriman para astronotnya.
Saat itu, Ketua Mao Zedong berkata, "Bagaimana Cina bisa dianggap sebagai negara yang kuat? Kami bahkan tidak dapat mengirim satu kentang pun ke luar angkasa."
Kedua, pada 2011, AS mengesahkan "Wolf Amendment", yang melarang NASA dan lembaga lain menggunakan dana pemerintah untuk bekerja sama dengan pemerintah China.
Aturan itu juga melarang kerjasama dengan organisasi yang berafiliasi China, dalam praktiknya mengecualikan China dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Situasi itu memaksa industri luar angkasa China bekerja keras melewati kesulitan dan rintangan besar.
Kemajuan pesat dan pencapaian luar biasa yang dibuatnya hanya dalam beberapa dekade telah meninggalkan tanda seru yang besar bagi yang lainnnya.