Editorial Global Times Sindir Kemajuan AS Eksplorasi Luar Angkasa
Editorial Global Times, media di Beijing yang dikontrol pemerintah menyuarakan kebanggaan atas sejarah baru misi antariksa China.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Dari satelit Dongfanghong, roket Long March, wahana tak berawak Chang'e ke bulan, hingga Stasiun Luar Angkasa Tiangong, setiap langkah industri kedirgantaraan China telah membumi.
Kata Global Times, itu telah memberi kami (rakyat China) banyak inspirasi. Dirgantara adalah proyek nasional besar.
Tidak dapat dicapai tanpa kepemimpinan terpusat dan terpadu dari Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan sistem baru untuk memobilisasi sumber daya secara nasional.
Selama bertahun-tahun, meski menghadapi berbagai tantangan, China selalu bersikeras mengambil jalan kemandirian dan inovasi yang sulit di bidang kedirgantaraan.
Saat ini, negara tersebut mampu mengendalikan takdirnya sendiri secara mandiri, dan telah membuat terobosan dalam sejumlah besar teknologi inti dengan hak kekayaan intelektualnya sendiri.
Semua komponen inti 100 persen buatan sendiri. Mengikuti jalur inovasi mandiri terbukti benar dalam praktiknya, yang pada gilirannya memperkuat tekad kami untuk tetap berpegang pada inovasi mandiri.
Kedirgantaraan China kata Global Times, akan terus mendapatkan umpan balik positif yang sangat besar dalam lingkaran yang begitu baik.
Fondasi industri kedirgantaraan China begitu kokoh sehingga membuat sebagian orang merasa resah.
Sebelum peluncuran pesawat luar angkasa Shenzhou-15, Nina Armagno, kepala sayap antariksa militer AS, mengatakan China meningkatkan ancaman" dalam perlombaan antariksa militer.
Administrator NASA Bill Nelson juga mengatakan sebelumnya dia mendukung pembuatan "Amandemen Serigala" permanen dan keputusan untuk tidak mengizinkan China berpartisipasi dalam proyek penelitian Stasiun Luar Angkasa Internasional.
AS selalu menganggap luar angkasa sebagai perbatasan keempat setelah laut, darat, dan udara, dan AS percaya AS harus mempertahankan posisi terdepan mutlak di perbatasan ini, yang tidak boleh ditantang oleh negara lain.
Tapi Global Times mempertanyakan, apa yang telah dilakukan AS untuk mempertahankan keunggulannya selama bertahun-tahun?
Apa yang dilihat justru AS telah memberi banyak label pada China, mulai dari menuduh China "mencuri teknologi Amerika" di bidang luar angkasa, hingga membandingkan perkembangan China dengan "serangan Pearl Harbor" di AS.
Dalam kalimat yang cukup keras, Global Times menyatakan, sementara orang Cina sibuk membangun pesawat ruang angkasa, Washington memeras otaknya untuk melontarkan kata-kata yang mencemarkan nama baik.