Ikhtiar Panjang 26 Tahun, Bekas Bangunan Gereja Ini Resmi Jadi Masjid Indonesia Pertama di Inggris
Dari berbagai penggalangan dana, terkumpul uang untuk membeli rumah yang difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Warga Indonesia di Inggris membeli bangunan bekas gereja yang dialihfungsikan menjadi masjid.
Ini menjadi masjid pertama Indonesia di tanah Inggris Raya.
Ratusan warga Indonesia di Inggris berkumpul di bangunan dua lantai bercat putih di kawasan Neasden tersebut, tak jauh dari Stadion Wembley untuk menghadiri syukuran, Minggu (4/12/2022).
Panitia dari yayasan Indonesian Islamic Centre (IIC) akhirnya berhasil mewujudkan mimpi dan ikhtiar yang dirintis sejak 1990-an.
“Saya masih ingat, ikhtiar untuk mendirikan masjid warga Indonesia di Inggris dicetuskan secara formal pada Januari 1996,” ungkap Memet Purnama Hasan, kepala wali amanat IIC dalam pernyataannya.
Mulanya sejumlah warga berinisiatif mendirikan yayasan dan kepanitiaan.
Baca juga: Jumat Dini Hari Ada Reuni 212 di Masjid At-Tin TMII, 10 Ribu Orang Bakal Putihkan Jakarta
Dari berbagai penggalangan dana, terkumpul uang untuk membeli rumah yang difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Namun seiring dengan bertambahnya jumlah warga Indonesia dan makin semaraknya berbagai kegiatan, rumah tersebut tidak lagi memadai untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan.
Di sisi lain, Memet dan beberapa warga lain juga merasa ada kebutuhan yang makin mendesak untuk memiliki masjid yang benar-benar dijalankan oleh warga Indonesia di Inggris.
“Kami melihat di Inggris ini, ada masjid yang didirikan oleh komunitas Bangladesh, Pakistan, Turki, dan dari beberapa negara lain.
Sementara, warga Indonesia, yang diketahui sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki masjid di Inggris,” kata Memet yang sudah menetap di London selama puluhan tahun ini.
Warga Indonesia di Inggris memanfaatkan semua saluran untuk mengumpulkan dana mewujudkan masjid Indonesia, baik secara tradisional maupun secara digital untuk menambah kas.
Sumbangan yang terhimpun juga berasal dari warga Indonesia di tanah air, mulai dari Aceh hingga ke Papua, dan juga dari sejumlah negara hingga terhimpun dana yang sangat banyak.