Ikhtiar Panjang 26 Tahun, Bekas Bangunan Gereja Ini Resmi Jadi Masjid Indonesia Pertama di Inggris
Dari berbagai penggalangan dana, terkumpul uang untuk membeli rumah yang difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
“Yang membuat kami terharu adalah banyak sekali donatur yang menyumbang mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah. Dari yang nilainya kecil sampai besar. Tetapi selalu ada tambahan doa. Misalnya, ‘Kami menyumbang Rp10.000. Semoga segera terwujud, semoga suatu saat nanti bisa mampir di masjid ini.’ Sumbangan dan doa tersebut berasal dari Aceh hingga ke Papua, juga dari sejumlah negara. Jumlahnya sangat banyak. Ini membuat kami terharu dan juga membuat kami makin termotivasi untuk menyegerakan pendirian masjid,” kata Memet.
Hingga pertengahan 2022, panitia memiliki dana sekitar £1,7 juta.
Berry Natalegawa, anggota panitia yang bertanggung untuk mendapatkan properti mengatakan pencarian bangunan untuk menjadi masjid Indonesia pun makin intens.
Baca juga: Identitas Pria Pemukul Imam Masjid di Pondok Gede Terungkap, Diduga Depresi
Ada beberapa bangunan yang diincar, tetapi pembelian gagal dituntaskan karena kalah penawaran.
“Memang tidak mudah dan banyak liku-likunya. Alhamdulillah kami akhirnya bisa mendapatkan masjid yang di Neasden ini,” kata Berry Natalegawa, anggota panitia yang bertanggung untuk mendapatkan properti.
Ia menjelaskan bangunan yang akhirnya dibeli ini sangat ideal.
Bangunan sudah memiliki izin untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan, tidak jauh dari pusat kota, dan mudah dijangkau dengan moda transportasi oleh masyarakat yang tersebar di berbagai penjuru di Kota London.
Pada akhir November 2022, beberapa pengurus yayasan IIC menandatangani dokumen jual beli bangunan senilai £1,44 juta atau sekitar Rp 27,2 miliar.
Eko Kurniawan selaku panitia pendirian masjid mengatakan masih ada dana sekitar £350.000 di kas yang akan dimanfaatkan untuk merenovasi.
Dengan renovasi diharapkan masjid Indonesia nantinya terlihat dan terasa seperti masjid yang sebenarnya.
Ia menambahkan pembelian properti ini bukan akhir dari satu proses panjang.
“Kami ingin, masjid ini bisa bersama-sama dimakmurkan. Kita hidupkan masjid ini dengan dakwah Islam. Kita agungkan asma Allah di dalamnya. Kita ajari anak-anak kita mengaji dan membaca Alquran,” kata Eko.