Tabung Rudal S-300 Ukraina Jatuh di Moldova saat Cegat Serangan Udara Rusia
Sebuah tabung pendorong rudal S-300 jatuh di wilayah negara Moldova. Rongsokan rudal era Soviet itu ditembakkan pasukan Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BRICENI – Komponen rudal dilaporkan jatuh di wilayah Moldova pada Senin (5/12/2022) bertepatan gelombang serangan rudal Rusia ke target di Ukraina.
Seorang ahli Rusia mengatakan tabung besar itu berasal dari rudal darat ke udara S-300 yang ditembakkan Ukraina.
Bagian rudal jatuh di dekat kota Briceni, yang terletak di dekat perbatasan Moldova dengan Ukraina.
Kementerian Dalam Negeri Moldova mengatakan patroli polisi telah menemukan rudal tersebut, tanpa menyebutkan asalnya.
Namun, foto yang dibagikan oleh otoritas Moldova menunjukkan puing-puing itu berasal dari tahap pendorong rudal yang ditembakkan sistem pertahanan udara S-300.
Platform rudal pertahanan udara era Soviet ini masih digunakan militer Ukraina.
Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Ukraina, Balas Serangan Drone ke 2 Pangkalan Militer Rusia
Baca juga: Ukraina Terbangkan Drone Era Soviet Incar Pangkalan Pengebom Nuklir Rusia
Baca juga: Profil dan Spesifikasi Drone Tu-141 Era Soviet yang Digunakan Ukraina Serang Rusia
Pakar militer Rusia Alexey Leonkov mengatakan kepada RIA Novosti, potongan tabung rudal itu milik “S-300PS/PT, yang secara aktif digunakan Ukraina menghalau serangan presisi tinggi Rusia.
Pasukan Rusia telah melancarkan serangan udara berulang kali terhadap militer Ukraina dan target infrastruktur sejak awal Oktober.
Kremlin menggambarkan serangan ini sebagai tanggapan "perlu" terhadap "serangan provokatif Kiev terhadap infrastruktur sipil Rusia, termasuk Jembatan Krimea dan fasilitas energinya.
Selama rentetan tembakan balasan rudal Rusia inilah proyektil S-300 Ukraina jatuh di dekat desa Przewodow, Polandia bulan lalu, menewaskan dua warga sipil.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menyalahkan insiden itu pada Rusia dan menuntut tanggapan NATO, sebelum para pemimpin NATO mengakui rudal yang dimaksud adalah milik Ukraina.
Merespon insiden di Moldova, Kiev mengulang dalihnya yang sama seperti ketika rudal menghantam wilayah Polandia.
“Ini sekali lagi membuktikan teror rudal Rusia menimbulkan ancaman besar tidak hanya bagi keamanan Ukraina, tetapi juga bagi keamanan negara-negara tetangga,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko di Facebook.
Tanpa mengakui pasukannya menembakkan rudal itu, Nikolenko menuntut agar barat memasok negaranya dengan sistem pertahanan udara yang lebih baik.