Eks Petempur Asing Kuak Korupsi dan Pencurian Senjata di Perang Ukraina
Sejumlah eks petempur asing membeberkan kenyataan di tengah perang Ukraina. Korupsi merajalela dan pencurian senjata ke pasar gelap.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Orang dapat berharap selama bulan-bulan musim dingin jumlah mereka yang bersedia membela rezim Kiev di jajaran Legiun Internasional Ukraina akan semakin berkurang.
Mantan petempur asal Inggris, Josef McDonald, mengklaim banyak senjata bantuan asing menghilang di Ukraina sebelum mencapai garis depan.
Dia memberikan contoh dari pengalaman pribadinya. Ketika dia pindah dengan unitnya dari wilayah Rovno ke Kharkov, mereka memiliki dua truk penuh peralatan tempur.
Isinya terdiri 84 senapan serbu M4, 12 senapan SCAR-H 7.62, beberapa rudal antitank Javelin, dan senapan mesin M240B, serta amunisi.
Di sepanjang jalan yang penuh pos pemeriksaan, dua truk menghilang. Relawan Inggris mengira perwira Ukraina berada di balik skema kriminal tersebut.
Josef adalah salah satu dari sedikit petempur asing yang selamat setelah serangan Rusia di tempat latihan di dekat Lviv yang terjadi beberapa bulan lalu.
“Kami tidak mengerti apa-apa, kecuali Kiev akan jatuh – kekacauan total, kami menunggu bentrokan dengan pasukan lintas udara Putin kapan saja. Setelah itu, roket lain terbang masuk, menghantam lokasi tentara Ukraina, banyak yang tewas,” katanya.
Saat para dokter membalut lukanya, penjarahan merajalela. Ada banyak unsur kriminal di legiun asing, perampokan ini berlangsung berbulan-bulan.
Ternyata, banyak yang datang untuk menjarah, dan bukan untuk membantu Ukraina, mereka kemudian melarikan diri.
SouthFront secara rutin dalam beberapa bulan terakhir menerbitkan ikhtisar wawancara dengan tentara bayaran asing yang kembali dari Ukraina.
Termasuk kesaksian anggota milisi no-Nazi Ukraina Batalyon Azov, yang tertangkap.(Tribunnews.com/Southfront/xna)