Rusia Terus Gempur Infrastruktur Energi Ukraina, PBB: Warga Sipil Hadapi Ujian untuk Bertahan Hidup
Pejabat tinggi PBB Martin Griffiths menyoroti serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina menambah penderitaan warga sipil.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jendereal (Sekjen) urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Martin Griffiths menyoroti serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Griffiths menyebut serangan berkelanjutan Rusia telah menciptakan tingkat kebutuhan baru dalam perang yang tidak masuk akal.
Menurutnya, serangan Rusia ke Ukraina membuat warga sipil harus menghadapi ujian untuk bertahan hidup.
Pejabat tersebut menyampaikan rincian kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (6/12/2022) bahwa jumlah kematian dan penderitaan makin bertambah sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Dilansir Al Jazeera, Griffiths mengatakan serangan Rusia telah menyebabkan jutaan orang tanpa akses ke panas, listrik, dan air.
"Hal tersebut memicu krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang," kata Griffiths.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-287: Tangki Minyak Rusia Diserang Drone, Picu Ledakan
Diketahui, lebih dari 14 juta orang kini terpaksa mengungsi dari rumah mereka, termasuk 7,9 juta orang harus mencari perlindungan ke tempat lain di Eropa, Griffiths mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB.
Sebanyak 17.023 warga sipil tewas, termasuk 419 anak-anak per 1 Desember 2022, imbuh Griffiths - mengutip data dari kantor hak asasi manusia PBB.
Griffiths pun memperingatkan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih besar.
Setidaknya ada 715 serangan terhadap fasilitas kesehatan.
“Akibat serangan terhadap infrastruktur sipil, orang-orang kehilangan perawatan kesehatan dan anak-anak kehilangan pendidikan," ucapnya.
"Di Ukraina hari ini, kemampuan warga sipil untuk bertahan hidup diserang,” kata Griffiths.
Baca juga: Mantan Perwira CIA : Ukraina Terus Coba Seret AS ke Perang Langsung Lawan Rusia
Belum ada tindakan berarti dari PBB
Dewan Keamanan PBB telah bertemu puluhan kali di Ukraina sejak Februari tetapi tidak dapat mengambil tindakan yang berarti.