Presiden Peru Dicopot dari Jabatannya dan Didakwa atas Pemberontakan
Presiden Peru, Pedro Castillo dicopot dari jabatannya dan ditahan atas tuduhan "pemberontakan" setelah umumkan akan menutup Kongres.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Peru, Pedro Castillo dicopot dari jabatannya dan ditahan atas tuduhan "pemberontakan".
Sebelumnya, Castillo mengumumkan akan menutup Kongres dan menyebut "government of exception".
Situasi ini terjadi hanya beberapa jam sebelum Castillo menghadapi pemungutan suara pemakzulan.
Dilansir The Guardian, kantor kejaksaan umum mengonfirmasi pada Rabu (7/12/2022) bahwa Castillo ditangkap dan didakwa dengan tuduhan melanggar perintah konstitusional.
Castillo juga dituduh melakukan percobaan kudeta dan ketahuan melarikan diri dari Istana Presiden.
Lebih jauh, voting pemakzulan dilakukan setelah Castillo memerintahkan jam malam dan reorganisasi kantor kehakiman dan kejaksaan.
Baca juga: Presiden Peru Pedro Castillo Dicopot dari Jabatannya karena Upaya Kudeta terhadap Konstitusi
Badan hukum tersebut diketahui sedang menyelidiki Castillo atas dugaan korupsi dan mempengaruhi perdagangan - tuduhan yang dia bantah.
Reaksi Wakil Presiden Dina Boluarte hingga pejabat tinggi Peru
Sementara itu, Wakil Presiden peru Dina Boluarte menggambarkan langkah Castillo sebagai upaya kudeta.
Beberapa jam kemudian, dia dilantik sebagai presiden baru.
Boluarte pun menjadi Kepala Negara perempuan pertama dalam sejalah Peru.
Boluarte menyerukan gencatan senjata politik dan pembentukan pemerintah persatuan nasional.
"Yang saya minta adalah ruang, waktu untuk menyelamatkan negara," tegasnya.
Baca juga: Selama Pandemi Corona, Presiden Peru Sudah Dua Kali Pecat Menteri Kesehatan
Menteri Luar Negeri Peru César Landa bereaksi setelah pengumuman pengunduran dirinya melalui cuitan Twitter.
"Saya mengutuk keras kudeta ini dan meminta komunitas internasional membantu pembentukan kembali demokrasi di Peru," terangnya.
"Castillo mengambil keputusan ini tanpa sepengetahuan atau dukungan saya," imbuhnya.
Pengunjuk rasa bersukaria atas kemunduran Castillo
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Kongress.
Mereka bersuka cita atas jatuhnya Castillo.
Castillo menjadi presiden dengan kemenangan tipis pada Juni 2021, mengguncang sistem kelas yang mengakar di negara itu.
Baca juga: Presiden Peru Copot Menteri Kesehatan Kedua Kalinya selama Pandemi Corona
Mantan guru sekolah dasar, petani, dan aktivis serikat pekerja tidak memiliki pengalaman pemerintahan sebelumnya.
Saat menjabat sebagai Presiden, Castillo berjanji untuk mendukung masyarakat miskin yang telah ditinggalkan oleh pertumbuhan ekonomi negara yang luar biasa sejak awal abad ini.
Namun kemenangannya mencerminkan kekecewaan besar terhadap elit politik setelah banyak skandal korupsi.
Presiden pemula itu membuat banyak kesalahan, menunjuk menteri yang hampir tidak memenuhi syarat.
“Sepanjang 17 bulan pemerintahan saya, sektor Kongres tertentu hanya berfokus untuk memecat saya dari jabatan, karena mereka tidak pernah menerima hasil pemilihan yang Anda, rakyat Peru sayangi, tentukan dengan keputusan Anda. suara," kata Castillo pada pidatonya, Selasa (6/12/2022).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)