Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-289: Pasukan Rusia Pasang Peluncur Roket di PLTN Zaporizhzhia
Pasukan Rusia telah memasang beberapa peluncur roket di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang ditutup di Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Amerika Serikat sedang bersiap untuk mengirim Ukraina paket bantuan militer senilai $275 juta yang menawarkan kemampuan baru untuk mengalahkan drone dan memperkuat pertahanan udara, menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters pada hari Kamis dan orang-orang yang mengetahui paket tersebut.
Sekitar 10.000 personel layanan Ukraina dan warga sipil Ukraina diyakini ditahan di fasilitas penahanan Rusia
Sekitar 10.000 personel layanan Ukraina dan kira-kira jumlah warga sipil Ukraina yang sama diyakini ditahan di fasilitas penahanan Rusia, menurut seorang pejabat Ukraina.
Oleksandr Kononenko, yang mengawasi hak asasi manusia di sektor keamanan dan pertahanan atas nama parlemen Ukraina, mengatakan warga sipil ditahan secara ilegal sebagai tawanan perang karena dugaan hubungan mereka dengan tentara atau negara Ukraina.
Pasukan Rusia tembakkan lebih dari 1.000 roket dan rudal ke jaringan listrik Ukraina
Pasukan Rusia telah menembakkan lebih dari 1.000 roket dan rudal ke jaringan listrik Ukraina selama perang.
Jaringan masih berfungsi meski mengalami kerusakan besar, kata seorang pejabat senior.
Baca juga: Klaim Takkan Gunakan Nuklir, Putin Akui Perang di Ukraina Bisa Berubah Jadi Proses Jangka Panjang
Kepala Eksekutif operator jaringan Ukrenergo, Volodymyr Kudrytsky juga mengatakan pada pertemuan yang diatur oleh Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan bahwa para pejabatnya menjelajahi dunia untuk mencari peralatan kompleks yang diperlukan untuk perbaikan.
Pasukan Rusia dilaporkan mengambil bagian dalam latihan taktis di Belarus
Pasukan Rusia dilaporkan mengambil bagian dalam latihan taktis di Belarus, menurut kementerian pertahanan Rusia.
Klip video yang diposting oleh kementerian menunjukkan tentara Rusia dalam pelatihan perlengkapan salju di dekat tank di lanskap musim dingin, menembakkan senjata termasuk artileri.
Paus Fransiskus menangis ketika berdoa untuk perdamainan di Ukraina
Paus Fransiskus menangis ketika dia berdoa untuk perdamaian di Ukraina selama kunjungan Natal tradisional ke Spanish Steps di Roma.
Reuters melaporkan bahwa Francis harus berhenti berbicara dan tidak dapat melanjutkan selama sekitar 30 detik, dan kepalanya bergetar.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-288: Putin Sebut Perang Bisa Jadi Proses Jangka Panjang
Dia kemudian men-tweet bahwa “perdamaian itu mungkin; pelucutan senjata adalah mungkin”
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)