100 Ribu Perawat Inggris, Wales, dan Irlandia Utara Mogok Kerja dan Tuntut Kenaikan Gaji
Lebih dari 100 ribu perawat Inggris, Wales, dan Irlandia Utara lakukan aksi mogok kerja dan menuntut kenaikan gaji untuk menghadapi inflasi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kemoterapi, dialisis, unit perawatan intensif dan ketergantungan tinggi, serta perawatan intensif neonatal dan anak akan dilindungi.
Aksi ini ditentang oleh Direktur Kanker Nasional Inggris, Cally Palmer yang meminta mengecualikan operasi kanker dari mogok kerja.
Sementara, RCN mengatakan anggotanya jarang makan karena bekerja terlalu keras, menghadapi gaji yang kecil, hingga memutuskan meninggalkan NHS, seperti diberitakan BBC Internasional.
Baca juga: Sambut Penurunan Inflasi di Amerika, Saham Asia Melesat Pimpin Kenaikan di Bursa Wall Street
RCN tuntut kenaikan gaji
RCN menginginkan kenaikan gaji secara signifikan di atas inflasi yang melonjak ke level tertinggi, yaitu 10,7 persen pada November 2022.
Setidaknya, RCN ingin kenaikan gaji sejumlah 19 persen.
Namun, pemerintah Inggris mengatakan permintaan itu tidak terjangkau.
Sekretaris Jenderal RCN, Pat Cullen menawarkan pembicaraan dengan Menteri Kesehatan Inggris, Steve Barclay untuk membahas tuntutan para nakes.
Steve Barclay mengatakan Badan Tinjauan Pembayaran NHS merekomendasikan kenaikan gaji setidaknya £1.400 ($1.740) di atas kenaikan gaji 3,0 persen tahun lalu.
Setelah aksi mogok kerja ini, RCN dan ribuan tenaga kerja di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara akan melakukan mogok kerja lagi pada 20 Desember 2022.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Inflasi Inggris