Biaya Natal di Amerika Naik, Beberapa Pohon Dijual Seharga Lebih dari 100 Dolar AS
Hadiah dan makanan menjadi lebih mahal pada musim libur Natal tahun ini di Amerika. Beberapa pohon Natal dijual seharga lebih dari 100 dolar AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MARYLAND - Hadiah dan makanan menjadi lebih mahal pada musim libur Natal tahun ini di Amerika.
Bahkan dekorasi Natal pun diprediksi lebih mahal.
Beberapa pohon Natal dijual seharga lebih dari 100 dolar Amerika Serikat (AS).
Gary Thomas, yang memiliki pertanian luas di dekat perbatasan Pennsylvania-Maryland, Amerika Serikat menjadi seorang petani yang terpaksa harus menaikkan harga pohon natal tahun ini.
Ia membanderol lebih dari 100 dolar AS untuk satu pohon terbaiknya.
Baca juga: Anggota Parlemen Amerika Serikat Pertimbangkan Pembatasan Penggunaan TikTok
Dikutip dari laman CBS News, Jumat (16/12/2022), ia mengatakan dirinya harus membayar lebih untuk mempertahankan pekerja di pasar tenaga kerja yang kompetitif dan harga pasokannya turut melonjak.
"Harga (pohon saya) saya naik 15 persen tahun ini di Fraser Fir," kata Thomas.
Thomas pun khawatir tentang apa yang akan dipikirkan pelanggan terkait kenaikan harga yang diterapkannya.
"Ketika saya menggunakan harga tahun ini, saya berpikir, Berapa banyak penolakan yang akan saya dapatkan? Berapa banyak keluhan yang akan saya dapatkan? Berapa banyak ulasan Google yang mengatakan bahwa saya mematok harga terlalu banyak?" jelas Thomas.
Menurut Real Christmas Tree Board, sebuah organisasi promosi dan penelitian yang didanai penanam pohon Natal Amerika Utara, harga pohon Natal diperkirakan akan meningkat antara 5 hingga 15 persen tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Sambut Penurunan Inflasi di Amerika, Saham Asia Melesat Pimpin Kenaikan di Bursa Wall Street
Dekorasi liburan lainnya juga diprediksi lebih mahal.
Kathy Brown, yang mengoperasikan toko Natal sepanjang tahun di St Michaels, Maryland, mengatakan bahwa ia terkena dampak biaya pengiriman.
Biaya tambahan dan biaya bahan bakar membuatnya harus lebih mahal dalam mengirimkan barang dagangan.
Ketegangan keuangan juga bisa dirasakan selama makan malam Natal pada tahun ini.
Menurut perusahaan jasa keuangan konsumen Bankrate, item makan malam liburan utama seperti kalkun, produk kue dan produk susu naik antara 15 hingga 25 persen.
Kenaikan harga tentu menyebabkan pembeli seperti Karen Hilton mengurangi biaya liburan, namun tidak untuk hadiah.
"Semuanya telah naik dan ini bukan hanya terjadi pada apa yang akan anda dapatkan untuk hadiah Natal. Karena makanan, dekorasi, semua barang untuk didekorasi naik sangat cepat," kata Hilton.
Meskipun inflasi melayang pada level tertinggi dalam 40 tahun, Federasi Ritel Nasional AS mengharapkan penjualan pada momen liburan dapat meningkat dari 942,6 miliar dolar AS menjadi 960,4 miliar dolar AS, ini merupakan lonjakan 8 persen dari tahun lalu.