Temuan Puing MH370 di Madagaskar Kuatkan Teori Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Sebuah penelitian terkait temuan puing pesawat MH370 di Madagaskar menguatkan teori pilot sengaja jatuhkan pesawat ke Samudra Hindia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang nelayan Madagaskar bernama Tataly menemukan puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang jatuh dan menewaskan 239 penumpang pada 8 Maret 2014.
Puing pesawat MH370 itu merupakan pintu trunnion yang ditemukan Tataly sekitar 5 tahun lalu.
Penelitian terbaru terkait puing MH370 itu menyebutkan kemungkinan pilot sengaja menjatuhkan pesawat.
Pemburu puing MH370, Blaine Gibson dari Amerika dan Richard Godfrey (Insinyur Inggris), telah mengeluarkan laporan yang sama, setelah menelitinya selama bulan November 2022.
“Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi yang ekstrem menembus puing-puing mengarah pada kesimpulan, pesawat MH370 menyelam dengan kecepatan tinggi yang dirancang untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping," bunyi laporan itu.
Baca juga: Tragedi MH370 Nyaris Terulang, Pesawat Malaysia Airlines Mendadak Menukik, Penumpang Menjerit
Temuan terbaru
Puing MH370 berukuran 32×28 inchi terdampar di Pantai Selatan Semenanjung Antsiraka, Madagaskar setelah badai tropis Fernando pada Maret 2017.
Benda tersebut dibawa pulang oleh seorang nelayan bernama Tataly yang tidak mengetahui benda itu adalah puing MH370.
Ia menyimpan benda tersebut di kebunnya selama lima tahun ke depan, dikutip dari Mirror UK.
Pada bulan November, Gibson dan Richard Godfrey (Insinyur Inggris) melihat potongan itu bersama puing-puing laut lainnya.
Mereka mencatat kemiripannya yang mencolok dengan puing-puing MH370 yang dikonfirmasi lainnya yang telah melayang melintasi Samudera Hindia.
Meskipun benda itu belum menjalani analisis resmi, benda itu diyakini kuat sebagai pintu trunnion roda pendaratan pesawat.
Baca juga: Citra Satelit Temukan Objek yang Diduga Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja
Pesawat MH370 jatuh dengan kecepatan tinggi
Gibson dan Richard melihat tanda sayatan yang dalam yang berasal dari sisi interior.