Badai Salju Melanda AS Hingga Jepang, Cuaca Dingin Ekstrem Picu Kematian Puluhan Orang
Di Amerika Serikat, sekitar 60 persen warga menderita akibat cuaca musim dingin dan badai salju diperkirakan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah negara kini sedang berjuang menghadapi cuaca dingin yang ekstrem ditandai dengan munculnya badai salju yang memicu pemadaman listrik selama perayaan Natal 2022.
Puluhan orang tewas akibat tekanan cuaca ekstrem ini. Di Amerika Serikat (AS), sekitar 60 persen warga menderita akibat cuaca musim dingin akibat badai hebat yang akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Badai musim dingin di AS telah menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 380.000 rumah serta bisnis beroperasi tanpa listrik di seluruh AS.
Lebih dari 8.000 penerbangan telah dibatalkan sejak Jumat lalu karena badai yang dimulai dari Arktik.
Di Jepang, sedikitnya 17 orang tewas dan 110 lainnya luka-luka akibat hujan salju lebat yang melanda negara itu.
Hujan salju yang parah telah melanda Jepang bagian utara dan barat sejak 17 Desember lalu.
Banyak orang meninggal atau terluka setelah jatuh dari atap, saat memindahkan salju, atau terkubur di bawah salju yang meluncur dari atap.
Badai musim dingin berlanjut hingga Senin kemarin, dengan salju menumpuk lebih tinggi dari 160 sentimeter atau 5,2 kaki di beberapa daerah.
Salju lebat bahkan telah menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri yang menyebabkan sekitar 1.000 rumah tangga di prefektur Niigata harus hidup tanpa listrik selama lebih dari sepekan.
Baca juga: Badai Salju Melanda Jepang: Tewaskan 17 Orang dan Melukai Lebih dari 90 Orang
Di Mongolia, Badan Nasional Meteorologi dan Pemantauan Lingkungannya pada Senin waktu setempat mengeluarkan peringatan akan salju lebat dan badai salju di bagian timur negara itu.
"Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda daerah-daerah seperti provinsi Sukhbaatar, Khentii dan Dornod pada Senin dan Selasa," kata lembaga pemantau cuaca itu, dalam sebuah pernyataan.
Lembaga itu mengimbau pengemudi dan penggembala nomaden untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra terhadap kemungkinan bencana.
Baca juga: 2 Pendaki Selandia Baru Selamat dari Badai Salju Berkat Sembunyi dalam Gua
Setidaknya 144 soum dari 11 provinsi di negara nomaden itu kemungkinan akan mengalami kondisi 'dzud' atau 'hampir-dzud' pada musim dingin ini.