Asia Memanas Jet Tempur China Nyaris Bentrok Dengan Pesawat Militer AS, Dipepet Hanya 3,3 Meter
AS mengatakan bahwa sebuah jet tempur China jenis J-11 telah menghadang pesawat militernya yang sedang bermanuver di atas Laut China
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – AS mengatakan bahwa sebuah jet tempur China jenis J-11 telah menghadang pesawat militernya yang sedang bermanuver di atas Laut China Selatan, pada Kamis (29/12/2022).
Dalam laporan yang disampaikan juru bicara AS, jet China datang secara tiba – tiba dan menghadang pesawat RC-135 angkatan udara AS dengan jarak 10 kaki (sekitar 3,3 meter) dari sayap dan 20 kaki dari hidung pesawat.
Insiden tersebut lantas membuat pesawat RC-135 angkatan udara AS terpaksa melakukan manuver mengelak, untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional. Tindakan agresif China makin memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan Asia.
Baca juga: 71 Pesawat Angkatan Udara China Intimidasi Taiwan, AS: Rusak Stabilitas Regional.
Kedutaan Besar China di Washington D.C. tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Namun menurut informasi yang beredar sikap agresif dilakukan China untuk menggretak Presiden Putin yang semakin aktif mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan.
Meski pengiriman pesawat dan kapal militer AS sebagai bagian dari operasi pengawasan, namun kepala pimpinan China Xi Jinping menganggap bahwa tindakan yang dilakukan AS dapat mengancam keamanan teritorial negaranya.
Alasan ini yang kemudian mendorong China untuk nekat melakukan serangkaian tindakan agresif untuk mengusir Amerika dari kawasan Asia.
Sebelum melakukan penghadangan tersebut, China sempat memperingatkan Amerika Serikat untuk berhenti mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan lantaran hal tersebut akan berdampak buruk terhadap perdamaian di kawasan tersebut.
Namun gertakan tersebut tak di gubris Washington, justru mereka semakin gencar melakukan operasi pengawasan di kawasan Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan wilayah zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.
Terlebih belakangan ini kawasan tersebut menjadi perebutan sejumlah negara, karena merupakan jalur perdagangan paling padat hingga dapat menghasilkan triliunan dolar. Serta menjadi lokasi pusat penyimpanan ladang gas dan penangkapan ikan paling strategis.
Baca juga: China dan Taiwan Makin Panas Saat Presiden Rusia Vladimir Putin Ingin Akhiri Perang dengan Ukraina
Tidak ada korban jiwa atau kerusakan pesawat dalam insiden ini, namun situasi panas tersebut lantas makin memperparah keretakan hubungan antar AS dan China yang belakangan bersitegang, akibat kunjungan perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus lalu.
Lebih lanjut AS menjelaskan bahwa aksi penghadangan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan China, sebelumnya Departemen pertahanan Australia mengungkap bahwa pada bulan Mei lalu pesawat tempur China mencegat pesawat pengintai RAAF milik militer Australia di wilayah Laut China Selatan.
Tindakan serupa juga dialami oleh militer Kanada, dimana pada bulan Juni kemarin pesawat patrolinya yang sedang memantau penghindaran sanksi Korea Utara di pepet oleh pesawat tempur China. Hingga pesawat Kanada terpaksa bermanuver ke luar jalur penerbangan demi menghindari tabrakan.