Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

89 Prajurit Rusia Tewas dalam Serangan Rudal Ukraina, Moskow Salahkan Penggunaan Ponsel Ilegal

Sebelumnya, Moskow juga melaporkan sebanyak 63 tentara Rusia tewas dalam serangan rudal Ukraina pada akhir pekan lalu.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in 89 Prajurit Rusia Tewas dalam Serangan Rudal Ukraina, Moskow Salahkan Penggunaan Ponsel Ilegal
ALEXANDER NEMENOV / AFP
Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal oleh tentaranya atas serangan rudal mematikan Ukraina. 

Kondisi di Kota Bakhmut

Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan situasi di garis depan di dekat kota timur Ukraina, Bakhmut, sangat sulit.

Pasukan Rusia telah berulang kali mencoba merebut Bakhmut dan daerah sekitarnya, tulis Zaluzhny di aplikasi perpesanan Telegram, dengan mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah bertahan.

Sebuah kelompok patriotik yang kurang dikenal yang mendukung para janda tentara Rusia menyerukan Presiden Vladimir Putin untuk memerintahkan mobilisasi besar-besaran jutaan orang dan menutup perbatasan untuk memastikan kemenangan di Ukraina.

Baca juga: Ukraina Balas Serangan Malam Tahun Baru Rusia, Enam Warga Donetsk dan Lugansk Meregang Nyawa

Zelenskyy menegaskan kembali pernyataan Ukraina bahwa Moskow sedang merencanakan mobilisasi skala penuh, sebuah langkah yang menurut pejabat Rusia saat ini tidak dipertimbangkan.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington telah melihat laporan "bahwa militer Ukraina menyerang barak militer Rusia yang menyimpan amunisi di dalam wilayah Ukraina" dan menyebabkan banyak kematian di pihak Rusia.

"Kami juga telah membaca laporan bahwa banyak dari tentara ini adalah rekrutan baru," kata juru bicara itu.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Putin berencana mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada hari ini, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, sebuah pembicaraan terbaru dari serangkaian percakapan yang dilakukan kedua pemimpin tersebut sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina.

Turki bertindak sebagai mediator bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun lalu untuk membuat kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, namun kemungkinan pembicaraan damai yang serius tampaknya akan sulit, terutama karena pertempuran yang terus berkecamuk.

Jenderal Ukraina Zaluzhny, melalui panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley pada Selasa (2/1/2023), berterima kasih kepada Amerika Serikat karena membantu memastikan penyediaan sistem senjata anti-rudal yang menurut Kyiv semakin banyak melumpuhkan rudal Rusia yang diarahkan ke pembangkit listrik Ukraina.

Zaluzhny mengatakan dia telah membahas peralatan apa yang dibutuhkan Ukraina untuk meningkatkan peluangnya melawan Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-314: Kyiv Klaim Hancurkan 10 Unit Peralatan Moskow di Makiivka

"Saat ini adalah saatnya, bersama dengan mitra kita, kita harus memperkuat pertahanan kita," kata Zelenskyy.

Sedangkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada Zelenskyy bahwa ia dapat mengandalkan dukungan Inggris dalam jangka panjang "seperti yang ditunjukkan oleh pengiriman lebih dari 1.000 rudal anti-udara baru-baru ini", kata kantor Sunak pada Selasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas