Kendali Pendiri Alibaba Jack Ma dari Sektor Bisnis Mulai 'Dikikis'
Miliarder Co-Founder raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma telah menyerahkan hak kendali perusahaan terafiliasi Ant Group.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Miliarder Co-Founder raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma telah menyerahkan hak kendali perusahaan terafiliasi Ant Group.
Hal ini berdasarkan sebuah pernyataan yang disampaikan pada Sabtu kemarin.
Perusahaan mengatakan akan menjalani 'penyesuaian struktur kepemilikan saham tingkat atas', di mana 10 pemegang saham terbesar, termasuk Ma, telah setuju untuk tidak lagi menggunakan hak suara mereka secara bersamaan dan selanjutnya akan memberikan suara secara independen.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (8/1/2023), Ma saat ini secara tidak langsung mengendalikan hak suara yang diwakili oleh 53,46 persen saham Ant Group melalui Hangzhou Yunbo, sarana investasi Ma yang mengendalikan dua entitas lainnya.
Baca juga: Fantastis, Alibaba Merugi Rp 45 Triliun Gara-gara Lockdown Covid-19 di China
Menurut perhitungan Bloomberg, perubahan itu secara efektif akan menghilangkan kendali Ma atas perusahaan dan hanya memberinya 6,2 persen hak suara.
Langkah tersebut diharapkan dapat membuat struktur kepemilikan saham Ant Group lebih transparan dan terdiversifikasi.
"Yang akan memfasilitasi perkembangan perusahaan yang stabil," kata pernyataan perusahaan.
Berita tersebut mengikuti tindakan keras pemerintah China selama bertahun-tahun terhadap Alibaba dan Ant, serta sejumlah raksasa teknologi China lainnya atas pelanggaran Undang-undang (UU) anti monopoli.
Langkah itu juga dilihat sebagai langkah selanjutnya bagi Jack Ma dari kerajaan bisnis yang telah ia bantu kemunculannya.
Tokoh terkemuka bisnis China itu sebelumnya menghilang dari pandangan publik selama dua tahun terakhir setelah mengkritik perilaku China terhadap raksasa teknologi.
Baik Alibaba dan Ant telah menghadapi hukuman dari regulator China selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Alibaba Cloud Luncurkan ModelScope, Platform Open-source yang Miliki Ratusan Model AI
Alibaba ditampar dengan rekor denda mencapai 2,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk pelanggaran anti monopoli.
Sedangkan Ant yang memiliki platform pembayaran digital populer Alipay, telah dipaksa untuk mengatur ulang operasi dan strukturnya setelah China membatalkan penawaran umum perdana (IPO) senilai 37 miliar dolar AS pada November 2020.
Sejak saat itu, regulator telah menekan Ant untuk menjauhkan diri dari Alibaba maupun Ma dan berencana mengubahnya menjadi perusahaan induk keuangan yang diatur oleh bank sentral China.