Mulai Yang Bahagia Sampai Yang Masih Bersedih, Berkumpul di Hari Kedewasaan Jepang
Pesta Perayaan Dua Puluh Tahun diadakan di Kota Minamisoma untuk merayakan orang dewasa yang baru muncul.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perayaan seijin no hi atai Hari Kedewasaan di Jepang kemarin (9/1/2023) dengan beragam raut muka bermunculan. Mulai yang bahagia sampai yang bersedih tetap bermunculan.
Ibunda talenta Chiemi Hori melihat Instagram anaknya pada 10 Januari. Ketika dia melaporkan bahwa putri bungsunya telah mencapai upacara kedewasaan.
Ibunda tersebut menulis, "Tahun ini, saya dapat dengan aman merayakan hari kedewasaan untuk ketujuh anak saya, dan saya telah menyelesaikan tugas saya sebagai orangtua. Bahagia sekali saya."
Di lain pihak Noriyuki Ueno, dari Kota Minamisoma, Prefektur Fukushima, kehilangan putri sulungnya, yang seharusnya menghadiri Gathering ke-20 tahun ini. Namun meninggal karena tsunami 11 Maret 2011.
"Saya ingin putri saya memakai furisode di Hari Kedewasaan ini dengan keluarganya," ungkap Ueno.
Pesta Perayaan Dua Puluh Tahun diadakan di Kota Minamisoma untuk merayakan orang dewasa yang baru muncul.
"Saya tidak tahu siapa adalah siapa. Ingat kembali di hari ketika putri saya, yang meninggal dalam gempa, menjadi dewasa. Saya memiliki waktu khusus dengan keluarga saya saat ini. Namun ibu dan satu putri saya yang seharusnya berusia 20 tahun hari ini telah lebih dulu meninggalkan kita," ungkap Ueno lagi sedih sambil melihat anak muda pakai furisode atau kimono kedewasaan kemarin.
Kota Minamisoma rusak parah akibat tsunami yang tingginya melebihi 19 meter. Sebanyak 636 nyawa berharga telah jadi korban meninggal dunia.
Mayat ibunya Junko dan Erika ditemukan di dekat rumahnya, namun ayahnya Kikuzo dan Kotaro masih belum ditemukan.
"Saya tidak bisa melindungi anak-anak saya dan pernah berpikir untuk mengambil nyawanya sendiri dalam kenyataan yang menyakitkan. Namun, saya terdorong oleh kehadiran putri kedua saya, Sarii, yang lahir sekitar setengah tahun setelah gempa, dan saya dapat melangkah maju. Erika sendiri kalau masih hidup dia berusia 20 tahun saat ini," papar Ueno lagi.
Seijin no hi adalah hari libur resmi di Jepang yang jatuh hari Senin minggu kedua di bulan Januari. Menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō), hari libur ini dimaksudkan untuk "merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri, dan menyadari telah menjadi dewasa."
Upacara Seijin shiki diadakan pemerintah lokal di kota-kota dan desa-desa untuk meresmikan penduduk yang telah atau segera genap berusia 20 tahun, usia orang telah dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengikuti pemilihan umum.
Mulai tahun 2023 ini hari kedewasaan dimulai untuk yang telah berusia 18 tahun ke atas karena UU yang baru memperkenankan usia 18 tahun mulai tahun ini dapat ikut serta aktif di dalam pemilihan umum nasional.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.