Iran Klaim Mantan Pejabat Ikut Andil dalam Kematian Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh
Warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari diduga berperan dalam pembunuhan ilmuwan nuklir top negara, Mohsen Fakhrizadeh pada 2020 kemarin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video menunjukkan warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari diduga berperan dalam pembunuhan ilmuwan nuklir top negara, Mohsen Fakhrizadeh pada 2020 kemarin.
Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Iran pada Selasa (10/1/2023).
Klaim yang ramai diperbincangkan pada Kamis (12/1/2023) beredar sehari setelah Iran menghukum mati mantan wakil menteri pertahanan atas tuduhan mata-mata untuk Inggris.
London menggambarkan hukuman mati itu bermotif politk.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian intelijen Iran mengatakan Akbari adalah "salah satu agen paling penting dari dinas intelijen Inggris di Iran.
Baca juga: Iran: Anggota Angkatan Bersenjata Teheran Terlibat Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh
Akbari diduga memiliki akses ke beberapa situs yang sangat sensitif di negara itu.
Pihak terkait mengatakan Akbari sepenuhnya, secara sadar memberikan informasi kepada dinas mata-mata musuh.
Akbari adalah sekutu dekat Ali Shamkhani, yang merupakan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dan menjabat sebagai menteri pertahanan dari 1997 hingga 2005 ketika Akbari menjadi wakilnya.
Sebuah laporan IRNA menuduh Akbari terlibat dalam pembunuhan ilmuwan militer terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadehmenggunakan senapan mesin yang dikendalikan satelit.
Fakhrizadeh secara luas dipandang oleh intelijen Barat sebagai dalang upaya Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.
Namun klaim ini dibantah Teheran.
Baca juga: IRGC:Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Dibunuh dengan Senjata Canggih yang Dikendalikan Satelit
Pihak berwenang Iran mengeluarkan laporan yang bertentangan tentang bagaimana ilmuwan itu terbunuh saat dia bepergian dengan mobil melalui kota Absard.
Para pejabat mengatakan Israel melakukan serangan menggunakan senapan mesin berpemandu satelit yang dipasang di bagian belakang truk pick-up yang kemudian meledak.
Pada Februari 2021, kementerian intelijen mengatakan seorang anggota angkatan bersenjata Iran terlibat dalam pembunuhan itu.
Israel tidak secara resmi menanggapi tuduhan tersebut, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim pada 2018 bahwa Fakhrizadeh memimpin program senjata nuklir rahasia.
Pejabat Iran mengatakan Fakhrizadeh adalah wakil menteri pertahanan pada saat pembunuhan itu dan bekerja pada "pertahanan nuklir dan rudal".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)