Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Serbia: Perdana Menteri Kosovo Coba Menjadi 'Zelenskyy Baru'

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memandang Kosovo sebagai wilayah yang memisahkan diri dan menganggapnya sebagai bagian integral dari Serbia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Presiden Serbia: Perdana Menteri Kosovo Coba Menjadi 'Zelenskyy Baru'
AFP/Kenzo TRIBOUILLARD
Presiden Serbia Aleksandar Vucic menilai Perdana Menteri (PM) Kosovo, Albin Kurti sedang mencoba  memerankan 'sosok seorang korban' dan menggambarkan dirinya sebagai 'Zelenskyy baru' 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BELGRADE - Perdana Menteri (PM) Kosovo, Albin Kurti sedang mencoba  memerankan 'sosok seorang korban' dan menggambarkan dirinya sebagai 'Zelenskyy baru'.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Serbia Aleksandar Vucic, setelah bertemu dengan Penasehat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Derek Chollet.

"Ini situasi yang sulit bagi kami, semua kekuatan besar telah mengakui kemerdekaan Kosovo, jangan mengharapkan sesuatu yang manis," kata Vucic, Sabtu kemarin.

Ia menegaskan kembali keyakinan Serbia bahwa negara itu memandang Kosovo sebagai wilayah yang memisahkan diri dan menganggapnya sebagai bagian integral dari Serbia.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (15/1/2023), Kosovo telah menerima sebagian pengakuan internasional, meskipun klaim kemerdekaannya hanya didukung oleh AS dan sebagian besar sekutunya.

Baca juga: NATO Tolak Permintaan Serbia atas Pengerahan 1.000 Personel Penjaga Perdamainan ke Kosovo

Vucic mencatat bahwa Kurti tanpa henti berusaha menggambarkan dirinya sebagai korban agresi yang diklaim Serbia.

BERITA TERKAIT

"Perbatasan tidak ditentukan oleh Kurti, tetapi oleh hukum internasional. Ini adalah salah satu pesan putus asa di mana ia mencoba menampilkan dirinya sebagai korban, sebagai (Presiden Ukraina Volodymyr 'Zelenskyy baru', dan saya sebagai 'Putin kecil'," tegas Vucic.

Perlu diketahui, Serbia dan Kosovo berselisih hampir sepanjang 2022 atas rencana Kosovo untuk melarang pelat nomor yang dikeluarkan Serbia di yurisdiksinya.

Inisiatif kontroversial itu kemudian memicu ketegangan berulang antara etnis Serbia dan etnis Albania di wilayah tersebut.

Unit polisi bersenjata berat Kosovo pun dikerahkan ke daerah berpenduduk Serbia, mendorong penduduk setempat untuk melakukan aksi protes dan mendirikan barikade sebagai tanggapan.

Ketegangan kembali terjadi pada awal bulan ini saat dua pemuda Serbia terluka dalam aksi penembakan di dekat kota Strpce.

Insiden itu terjadi saat keduanya sedang berjalan dan membawa ranting pohon ek tradisional sebagai bagian dari perayaan Natal Ortodoks.

Penembak yang diduga telah ditahan tersebut ternyata adalah seorang etnis Albania.

Serbia lalu menyalahkan insiden tersebut pada otoritas Kosovo, dengan menyatakan bahwa itu adalah akibat langsung dari kebijakan bermusuhan yang dilakukan oleh Kosovo.

Sumber : Rusia Today

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas