Rusia Hujani Kompleks PLTN Kyiv dengan Rudal, Pasokan Listrik Ukraina Langsung Defisit Hebat
Serangan rudal Rusia tersebut mengakibatkan dua pembangkit listrik termal di Kota Kyiv hancur.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Serangan masif militer Rusia di Ukraina tidak hanya menyasar pangkalan militer tapi juga mengincar sejumlah fasilitas energi seperti pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) hingga membuat jaringan listrik di Ukraina menghadapi pembengkakan defisit energi yang cukup besar.
Kepala Layanan Listrik YASNO milik Ukraina, Sergey Kovalenko, Minggu (15/1/2023) mengatakan, serangan rudal Rusia tersebut mengakibatkan dua pembangkit listrik termal di Kota Kyiv hancur, mengutip dari Kyiv Independent.
Fasilitas pembangkit listrik lainnya dari jenis PLTA lainnya yang ada di Kharkiv, Lviv, Ivano-Frankivsk, Cherkasy dan Vinnytsia, dilaporkan ikut terkena dampak hingga operasi terpaksa ditangguhkan untuk sementara waktu lantaran pembangkit listrik meledak.
“Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik darurat di sebagian besar wilayah Ukraina, bahkan rudal Rusia tutut memakan korban sedikitnya lima orang tewas di kota Dnipro.” Jelas Serhiy Kovalenko, CEO pemasok energi pembangkit listrik Yasno.
Presiden Volodymyr Zelensky mencatat serangan massal yang dilakukan militer Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina mulai meningkat intensitasnya sejak Sabtu (14/1/2023) kemarin, meski baru dua hari namun hampir sebagian besar pembangkit listrik di Ukraina tak dapat lagi beroperasi.
Serangan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilancarkan Rusia, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK melaporkan bahwa tembakan rudal yang dilontarkan pada akhir pekan kemarin menandai serangan ke-26 Rusia terhadap fasilitas energinya.
Setelah sebelumnya pada 10 Oktober tahun lalu Moskow pernah meledakan fasilitas PLTN terpenting di Ukraina, sebagai pembalasan atas serangan yang diduga dilakukan pasukan Ukraina di Jembatan Krimea.
Baca juga: Rusia-Belarus Gelar Latihan Perang Udara Defensif, Ukraina Khawatir Ada Serangan Baru
Walaupun tindakan Rusia di klaim sebagai kejahatan perang oleh konvensi Jenewa dan mengundang kritikan pedas hingga sanksi dari sejumlah negara Barat, hal tersebut tak lantas membuat intensitas serangan Rusia menurun.
Rusia justru kian gencar menghujani sejumlah fasilitas umum di Ukraina dengan rudal dan drone.
Baca juga: Sanksi Barat Nggak Ngaruh, Ekspor Pupuk Rusia Tembus Rp 252 Triliun
Sejumlah cara mulai dilakukan pemerintah Ukraina untuk memulihkan produksi listrik di beberapa PLTN yang hancur, termasuk meningkatkan jumlah teknisi listrik.
Namun cara ini belum dapat mempercepat penyaluran pasokan listrik ke seluruh kawasan Ukraina, sehingga selama beberapa hari kedepan jutaan masyarakat terpaksa bertahan menghadapi musim dingin tanpa pasokan listrik.