Depresi Karena Perang, Mantan Komandan Militer Rusia Kabur Tinggalkan Pasukan
Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok militer bayaran Rusia, kabur ke perbatasan Norwegia setelah menolak memperbarui kontrak melanjutkan perang.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok militer bayaran Rusia, Wagner, kabur ke perbatasan Norwegia guna mencari perlindungan, setelah menolak memperbarui kontrak untuk melanjutkan perang di Ukraina.
Pelarian ini dilakukan Andrei Medvedev lantaran nasibnya di Ukraina terdesak karena ia menolak tawaran pemerintah Rusia untuk memperpanjang kontrak sebagai komando pimpinan Wagner Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan Vladimir Osechkin seorang aktivis kemanusian Rusia, Andrei Medvedev mengatakan bahwa dia khawatir apabila nyawanya akan bernasib sama dengan kawan – kawannya yang tewas dibunuh dengan palu godam setelah menolak tawaran perang pasukan Wagner.
Dalam wawancara tersebut Andre Medvedev mengaku menyaksikan tindakan pelanggaran kejahatan perang yang dilakukan militer Rusia pada warga Ukraina. Alasan ini yang mendorong Medvedev untuk kabur ke Norwegia pada Jumat (13/1/2023).
Sebelum memutuskan untuk membelot, Andrei Medvedev merupakan mantan tentara Rusia yang sempat masuk dalam jeruji penjara pada tahun 2017 hingga 2018.
Namun setelah menerima tawaran untuk bergabung dengan Grup Wagner yang sering digambarkan sebagai pasukan rahasia Presiden Putin, pada Juli 2022 Medvedev dipercaya membawahi 30 hingga 40 pasukan bayaran unit Yevgeny Nuzhin di medan perang.
Baca juga: Komandan Tentara Bayaran Wagner Rusia Melarikan Diri ke Norwegia setelah Melihat Kejahatan Perang
Usai menjalani kontrak selama empat bulan, Andrei Medvedev memutuskan untuk melawan pendiri Wagner yakni Yevgeny Prigozhin karena enggan menjalan perintah untuk melakukan pembunuhan di luar hukum.
Pelarian yang dilakukan Andrei Medvedev ke Eropa adalah yang pertama kalinya dilakukan komandan unit Rusia, kendati status Medvedev kini masih berada di bawah penyelidikan polisi setempat.
Namun Medvedev mengaku bersyukur bisa tiba dengan selamat di pesisir Norwegia selepas berjalan ribuan kilometer.
Baca juga: Rusia Hujani Kompleks PLTN Kyiv dengan Rudal, Pasokan Listrik Ukraina Langsung Defisit Hebat
"Saat saya di jalan, saya didekati oleh pasukan perbatasan dan polisi. Saya dibawa ke sebuah departemen di mana saya diinterogasi dan didakwa atas penyeberangan ilegal."
"Saya menjelaskan semuanya kepada mereka dan memberitahu mengapa saya bertindak demikian, akhirnya saya dapat selamat dari kejaran pasukan Wegner." jelas Medvedev.\
Baca juga: Rusia Izinkan Kazakhstan Gunakan Jaringan Pipanya untuk Angkut Minyak ke Jerman
Meski aktivis hak asasi manusia (HAM) tidak membenarkan sikap Medvedev yang pernah berpartisipasi dalam kelompok perang Wagner. Namun karena Medvedev memiliki kemauan untuk lepas dari kelompok organisasi pembunuh itu.
Para aktivis HAM, termasuk Vladimir Osechkin sepakat untuk membantu Medvedev mencari suaka serta memberikan beberapa bantuan seperti bahan makanan, pakaian, dan telepon.
Usai Andrei Medvedev membeberkan kejahatan perang yang dilakukan organisasi militer besutan Prigozhin, pemerintah Amerika Serikat diketahui mengeluarkan surat perintah penangkapan federal untuk Prigozhin, seperti yang dikutip dari The Moscow Times.