Aktivis Sayap Kanan Prancis Diadili atas Rencana Pembunuhan terhadap Macron
13 orang yang disebut berafiliasi dengan kelompok sayap kanan ekstrem 'Les Barjols' (Orang Gila), diadili di pengadilan Paris pada Selasa
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Daryono
AFP/LUDOVIC MARIN
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) turun dari pesawatnya saat ia tiba untuk menghadiri KTT G20, di bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar di pulau resor Indonesia Bali pada 14 November 2022.
Selama penggeledahan tambahan, petugas polisi Prancis juga menyita senjata api dan amunisi dari rumah Bouyer.
Bouyer awalnya mengaku kepada polisi bahwa ia ingin 'membunuh Macron', ini menyiratkan bahwa salah satu kaki tangannya berencana menikam presiden di acara tersebut.
Ia kemudian mengatakan bahwa diskusi tersebut hanyalah pembicaraan belaka.
"Ia mengakui bahwa ada diskusi seperti itu, tetapi mereka tidak pernah melangkah lebih jauh," kata Pengacara Bouyer, Olivia Ronen.
Secara keseluruhan, tim hukum terdakwa berpendapat bahwa kasus penuntutan didasarkan pada 'fiksi bahwa tindakan kekerasan akan terjadi'.
Ini menurut pengacara Lucile Collot yang menegaskan bahwa tuduhan rencana teroris yang sebenarnya adalah 'salah tempat'.(*)
BERITA REKOMENDASI