Begini Hubungan Swedia dan Turki setelah Pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan
Ketegangan antara Swedia-Turki meningkat setelah politisi sayap kanan ekstremis Swedia-Dennis, Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di Stockholm.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Setelah cacian selama hampir satu jam di mana dia menyerang Islam dan imigrasi di Swedia, Paludan membakar salinan Alquran.
Baca juga: Swedia Diprediksi Masuk ke Jurang Resesi Hingga 2024
Polisi Swedia memberikan otorisasi mereka untuk demonstrasi tersebut setelah menentukan bahwa itu termasuk dalam undang-undang kebebasan berbicara liberal negara itu.
Namun juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan membiarkan protes itu "mendorong kejahatan rasial dan Islamofobia".
Selanjutnya, sekelompok pengunjuk rasa membakar bendera Swedia pada rapat umum di luar konsulatnya di Istanbul dan meminta Turki untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Stockholm.
Sehari setelah memanggil duta besar Swedia atas demo terbaru Paludan, Turki membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Pal Jonson yang dijadwalkan pada 27 Januari.
Pembatalan ini bertujuan untuk mengatasi keberatan Turki terhadap tawaran NATO atas Swedia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.