Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Minta Belarus Tanda Tangani Pakta Non Agresi di Tengah Latihan Militer Rusia dan Belarus

Ukraina minta Belarus tanda tangani pakta non agresi di tengah latihan militer Rusia dan Belarus. Di sisi lain, Ukraina melakukan latihan militer.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ukraina Minta Belarus Tanda Tangani Pakta Non Agresi di Tengah Latihan Militer Rusia dan Belarus
Sky News
Presiden Belarus Alexander Lukashenko mendapat tawaran dari Ukraina untuk menandatangani pakta non agresi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menawarkan Belarus untuk menandatangani pakta non-agresi.

Di sisi lain, Ukraina justru melatih militan yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi Belarus.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tak mengerti mengapa Ukraina membutuhkan hal ini, Selasa (24/1/2023).

"Saya tidak tahu mengapa Ukraina membutuhkan ini. Di satu sisi, mereka meminta kami untuk tidak melawan Ukraina dalam keadaan apa pun, tidak memindahkan pasukan kami ke sana," kata Lukashenko.

"Mereka menawarkan kami untuk menandatangani pakta non-agresi. Di sisi lain, mereka memasak bahan peledak ini dan mempersenjatai mereka (militan)."

Baca juga: Mantan Anggota FBI Ditahan Usai Dituduh Kerja Sama dengan Oligarki Rusia

Sementara itu, Lukashenko berpendapat, Polandia dan Lituania telah benar-benar gila.

"Untuk apa mereka (menciptakan ancaman) itu? Saya tidak tahu. Jadi kami harus merespons dengan tegas," katanya.

BERITA TERKAIT

"Kami memiliki cukup banyak masalah di perimeter kami - baik di wilayah udara maupun di darat, (yang disebut) perbatasan hijau. Kami memiliki cukup banyak masalah di sana. Tuhan membantu kami mengatasi semua itu," kata Presiden Belarusia, seperti diberitakan TASS.

Tidak diketahui secara pasti, apakah Ukraina mengajukan tawaran pakta non-agresi tersebut atau ada pengaruh dari Barat.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Kamis (19/1/2023) mengumumkan pemberian paket bantuan militer senilai 2,5 miliar dolar AS untuk Ukraina, mencakup 90 tank Stryker dan 59 kendaraan tempur infanteri Bradley untuk melawan potensi serangan Rusia di Ukraina musim semi ini.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Kamis (19/1/2023) mengumumkan pemberian paket bantuan militer senilai 2,5 miliar dolar AS untuk Ukraina, mencakup 90 tank Stryker dan 59 kendaraan tempur infanteri Bradley untuk melawan potensi serangan Rusia di Ukraina musim semi ini. (Politico)

Baca juga: Studi: Konflik Rusia-Ukraina Bikin Jerman Kehilangan 4,5 Persen PDB 2023

Rusia dan Belarus Latihan Militer

Permintaan Ukraina pada Belarus untuk menandatangani pakta non agresi menyusul latihan militer Rusia dan Belarus yang berlangsung mulai Januari 2023.

Belarus mengatakan latihan angkatan udara bersama yang akan dimulai dengan Rusia pada hari Senin (16/1/2023) bersifat defensif, seperti diberitakan Al Jazeera.

Latihan tersebut dilakukan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa Rusia mendorong Belarus untuk bergabung dalam perang di Ukraina.

"Latihan ini murni bersifat defensif," kata Pavel Muraveyko, wakil sekretaris negara pertama Dewan Keamanan Belarusia menurut sebuah posting di aplikasi Telegram kementerian pertahanan Belarusia pada hari Minggu (15/1/2023).

“Ini akan menjadi serangkaian langkah untuk mempersiapkan penerbangan kami dan Rusia untuk menjalankan misi tempur yang relevan.”

Latihan Rusia dan Belarus ini akan berlangsung hingga 1 Februari 2023.

Agenda militer ini melibatkan latihan pengintaian udara, membelokkan serangan udara, serta perlindungan udara terhadap objek penting dan komunikasi.

Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah foto tentara Belarusia dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) berjaga di bandara Zhetygen, 60km utara Alamaty. Di kota terbesar Kazakhstan, Selasa (11/1/2022). Pasukan penjaga perdamaian pimpinan Rusia yang dikirim untuk memulihkan ketertiban setelah bentrokan yang menewaskan puluhan orang membuat kehadirannya terasa, meskipun tidak terlihat oleh warga. (Handout /Russian Defence Ministry/AFP).  *** Local Caption *** NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS
Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah foto tentara Belarusia dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) berjaga di bandara Zhetygen, 60km utara Alamaty. Di kota terbesar Kazakhstan, Selasa (11/1/2022). Pasukan penjaga perdamaian pimpinan Rusia yang dikirim untuk memulihkan ketertiban setelah bentrokan yang menewaskan puluhan orang membuat kehadirannya terasa, meskipun tidak terlihat oleh warga. (Handout /Russian Defence Ministry/AFP). *** Local Caption *** NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS (AFP/HANDOUT)

Baca juga: Ukraina Jatuhkan Sanksi ke 22 Warga Rusia Terkait Gereja Ortodoks

Pada awal Januari 2023, Rusia mengirim lagi konvoi militer ke Belarus, yang terdiri dari total 40 gerbong kereta yang membawa personel dan peralatan militer, dikutip dari Kyiv Independent.

Kelompok pemantau Belarusia Belarusia Hajun melaporkan pada 11 Januari 2023.

Menurut pengawas, 750 tentara Rusia mungkin telah tiba dengan konvoi ini di Belarusia.

Setelah tiba di stasiun kereta api Chepino di wilayah Vitebsk.

Konvoi dikirim dari stasiun kereta api di Omsk, Rusia, pada 3 Januari.

Selain itu, eselon Rusia terlihat di rute Stovptsi-Baranovichi, serta di bagian lain Belarusia, termasuk Gomel, Baranovichi, Yosypovychy, Orsha, dan Minsk.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas