Badai Salju Jepang & Korsel, Ribuan Penumpang KA Bermalam di Gerbong, Penerbangan Pesawat Tertunda
Ribuan pelancong memenuhi bandara kecil di Pulau Jeju Korea Selatan (Korsel) dalam upaya mereka mendapatkan penerbangan setelah mengalami penundaan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Ribuan pelancong memenuhi bandara kecil di Pulau Jeju Korea Selatan (Korsel) dalam upaya mereka mendapatkan penerbangan setelah mengalami penundaan, Rabu (25/1/2023).
Hal itu disebabkan badai salju pada cuaca musim dingin mencengkeram wilayah Asia Timur untuk hari kedua berturut-turut.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (26/1/2023), pejabat di Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel tidak segera melaporkan adanya kerusakan besar atau cedera akibat suhu di bawah nol dan kondisi dingin yang telah mempengaruhi sebagian besar wilayah di negara itu sejak Selasa lalu.
Namun setidaknya 8 jalan dan 10 jalur laut masih ditutup hingga Rabu sore waktu setempat.
Baca juga: Salju Lebat jadi Malapetaka di Jepang saat Hawa Dingin Melanda Asia
Sekitar 140 rumah di Seoul dan daerah sekitarnya melaporkan pompa atau pipa tekanan air rusak karena suhu turun hingga sekitar minus 15 hingga minus 20 derajat Celcius di seluruh daratan.
Di Jepang, salju lebat dan suhu yang sangat dingin juga menimbulkan gangguan yang meluas.
"Setidaknya satu orang meninggal dan dua kematian lainnya sedang diselidiki terkait dengan cuaca dingin," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Ribuan orang yang menggunakan layanan kereta api di Kyoto dan Prefektur Shiga di Jepang barat terpaksa bermalam di gerbong atau stasiun.
Sementara kendaraan di jalan utama di seluruh negeri dan ratusan penerbangan dibatalkan.
Lalu lintas udara kembali normal setelah ratusan penerbangan masuk dan keluar dari Jeju dihentikan pada Selasa lalu karena angin kencang dan salju, menelantarkan sekitar 40.000 pelancong yang telah mengunjungi pulau resor untuk liburan Tahun Baru Imlek.
Sekitar 540 penerbangan, termasuk hampir 70 yang ditambahkan sementara oleh otoritas transportasi dalam tanggap darurat, dijadwalkan masuk dan keluar Jeju pada hari Rabu saja, sebagian besar untuk membawa penumpang kembali ke kota-kota daratan.
Korporasi Bandara Korea mengatakan jam operasional di Bandara Gimpo dekat Seoul diperpanjang hingga pukul 01.00 waktu setempat untuk mengakomodasi peningkatan penerbangan yang diperkirakan akan membawa kembali 70 hingga 80 persen penumpang yang terjebak di Jeju.
Baca juga: Salju Lebat, BMKG Jepang Minta Masyarakat Tidak Ke luar Bila Tidak Perlu Mulai Besok
Pulau itu melihat lebih dari 19 cm salju sejak Selasa pagi, sementara kota-kota di daratan selatan seperti Gwangju dan Gangjin melaporkan sekitar 10 hingga 12 cm salju, lalu lebih dari 70 cm salju turun di pulau kecil timur Ulleung.
Menurut Kementerian Keselamatan yang memperingatkan tentang kondisi jalan yang berbahaya, badai musim dingin tampaknya bergerak menuju wilayah Seoul yang lebih besar dan daerah terdekat, di mana salju tebal diperkirakan terjadi mulai Rabu malam hingga Kamis sore.
Peringatan cuaca dingin juga dikeluarkan di Korea Utara (Korut), di mana pihak berwenang dilaporkan menyerukan 'tindakan menyeluruh' untuk mencegah suhu beku.
"Suhu di Pyongyang diperkirakan turun hingga minus 19 derajat Celcius pada Rabu pagi," kata kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip siaran radio milik negara Korut.