Bela Rusia, Korea Utara Kecam Negara Barat Telah Kirim Ratusan Tank Tempur Ke Ukraina
Mengikuti langkah sejumlah negara Barat, Jerman yang telah lebih dulu meluncurkan 14 tank Leopard 2A6 ke Ukraina.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Para pimpinan tertinggi di Korea Utara dengan tegas mengutuk tindakan Barat yang mengirimkan 321 tank tempur untuk militer Ukraina, Sabtu (28/1/2023).
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kim Yo-jong, Wakil Direktur Departemen Publisitas dan Departemen Informasi Partai Buruh Korea, yang juga saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Yo-jong menilai Washington terlalu ikut campur dalam urusan konflik Rusia, menurutnya pengiriman senjata sengaja dilakukan AS sebagai bagian dari langkah keji pemerintah Washington yang ingin memperluas perang proxy, agar konflik Rusia dan Ukraina kian memanas.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-339: Gelombang Serangan Rusia Tewaskan 10 Warga Sipil
“AS adalah penjahat kelas kakap yang menimbulkan ancaman dan tantangan serius bagi keamanan strategis Rusia dan mendorong situasi regional ke fase serius saat ini,” kata Kim Yo Jong, seperti yang dikutip dari Al Jazeera.
"Bersembunyi di balik ini merupakan niat jahat AS untuk memperluas perang proxy untuk menghancurkan Rusia," tambah Yo Jong.
Kecaman ini dilontarkan Kim Yo Jong tepat setelah negara Paman Sam itu ikut mengirimkan 31 unit tank tempur utamanya (MBT) Abrams ke Ukraina.
Mengikuti langkah sejumlah negara Barat yakni Jerman yang telah lebih dulu meluncurkan 14 tank Leopard 2A6, serta Inggris dan Polandia yang turut membantu Ukraina dengan mengirimkan ratusan peralatan tempur.
"Dunia akan menjadi lebih cerah, lebih aman dan lebih tenang sekarang jika bukan karena AS," cetus Yo Jong.
Dipilihnya tank MBT bukan tanpa alasan, menurut Amerika tank Abram merupakan salah satu senjata paling kuat dan paling canggih yang dimiliki militer AS.
Kendaraan tempur ini dibekali dengan mesin AGT-1500 turbin yang mampu menghasilkan 1.500 tenaga kuda dengan kecepatan maksimal 72 kilometer per jam.
Selain dapat melaju dengan kencang tank MBT juga diklaim ramah bahan bakar karena hanya mengkonsumsi bahan bakar jet sekitar 300 galon setiap delapan jam.
Uniknya tank ini bisa membawa amunisi untuk senjata-senjata tambahan diantaranya dengan 24 granat asap. Dengan kemampuan ini Amerika optimis militer Ukraina dapat memukul mundur Rusia.
Meski pemerintah Pyongyang tak ikut memberikan bantuan senjata kepada Rusia seperti yang dilakukan Barat pada Rusia, namun sebagai bentuk dukungan Korea Utara ke Rusia selaku mitra kerja, Republik Rakyat Demokratik Korea atau DPRK akan selalu berdiri di parit yang sama untuk membela martabat dan kehormatan negara dan kedaulatan warga Rusia.