Sebut Tindakan Rasmus Paludan Provokasi, Rusia Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark
Kedutaan Besar Rusia untuk Denmark pada hari Jumat lalu mengutuk apa yang disebutnya sebagai tindakan 'permisif' otoritas Denmark
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Rusia juga mengutuk tindakan tersebut.
Keputusan pemerintah Swedia untuk membiarkan tindakan Paludan itu tentu saja membuat marah Turki, yang mengecam kurangnya 'rasa hormat dan toleransi' Swedia.
Pada gilirannya, Turki akhirnya menangguhkan pertemuan mekanisme trilateral dengan Swedia dan Finlandia tanpa batas waktu, meninggalkan rencana dua negara itu untuk bergabung dengan NATO dalam 'ketidakpastian'.
Perlu diketahui, dua negara Nordik itu membutuhkan dukungan bulat dari semua negara anggota blok militer saat ini untuk bergabung.
Baca juga: Rasmus Paludan Kembali Bakar Salinan Alquran di Dekat Masjid dan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen
Namun saat sebagian besar telah mendukung tawaran tersebut, Turki dan Hongaria belum melakukannya.
Turki sebelumnya menegaskan akan membuat persetujuannya namun bergantung pada sikap Swedia dan Finlandia, terkait embargo senjata yang dikenakan pada Turki.
Tidak hanya itu, Turki juga menuntut agar Swedia dan Finlandia berhenti menampung mereka yang dianggap teroris oleh otoritas Turki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.