Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Tindakan Rasmus Paludan Provokasi, Rusia Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark

Kedutaan Besar Rusia untuk Denmark pada hari Jumat lalu mengutuk apa yang disebutnya sebagai tindakan 'permisif' otoritas Denmark

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sebut Tindakan Rasmus Paludan Provokasi, Rusia Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark
kolase foto ist/(Photo by Yasin AKGUL / AFP)
kolase foto Poster seruan Aksi Bela Alquran di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023) dan Pengunjuk rasa memegang salinan Alquran di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul pada 22 Januari 2023, setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras dan yang juga berkewarganegaraan Swedia membakar salinan Alquran di dekat Masjidil Haram. Kedutaan Besar Turki di Stockholm. - Perdana Menteri Swedia mengutuk pembakaran Alquran akhir pekan di Stockholm sebagai tindakan yang sangat tidak hormat, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Turki ketika negara Nordik itu mengadili Ankara atas tawaran NATO-nya. (Photo by Yasin AKGUL / AFP) 

Rusia juga mengutuk tindakan tersebut.

Keputusan pemerintah Swedia untuk membiarkan tindakan Paludan itu tentu saja membuat marah Turki, yang mengecam kurangnya 'rasa hormat dan toleransi' Swedia.

Pada gilirannya, Turki akhirnya menangguhkan pertemuan mekanisme trilateral dengan Swedia dan Finlandia tanpa batas waktu, meninggalkan rencana dua negara itu untuk bergabung dengan NATO dalam 'ketidakpastian'.

Perlu diketahui, dua negara Nordik itu membutuhkan dukungan bulat dari semua negara anggota blok militer saat ini untuk bergabung.

Baca juga: Rasmus Paludan Kembali Bakar Salinan Alquran di Dekat Masjid dan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen

Namun saat sebagian besar telah mendukung tawaran tersebut, Turki dan Hongaria belum melakukannya.

Turki sebelumnya menegaskan akan membuat persetujuannya namun bergantung pada sikap Swedia dan Finlandia, terkait embargo senjata yang dikenakan pada Turki.

Tidak hanya itu, Turki juga menuntut agar Swedia dan Finlandia berhenti menampung mereka yang dianggap teroris oleh otoritas Turki.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas