Jepang Pimpin Pertemuan Tertutup Dewan Keamanan PBB, Bahas Mengenai Rudal Korea Utara
Jepang untuk pertama kalinya memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB khususnya mengenai Korea Utara (Korut).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang untuk pertama kalinya memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB khususnya mengenai Korea Utara (Korut).
Pertemuan tertutup itu berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS), Senin (30/1/2023).
"Rapat tersebut sehubungan dengan peluncuran rudal balistik berulang yang dilakukan Korea Utara, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan pertamanya untuk membahas tanggapan di bawah kepresidenan Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (31/1/2023).
Tahun lalu, Korea Utara berulang kali meluncurkan rudal balistik, termasuk rudal jelajah, ke Laut Jepang dan daerah lain.
Baca juga: Korea Utara Bantah Persenjatai Kelompok Tentara Bayaran Wagner Rusia
Dalam satu tahun sebanyak 73 rudal diluncurkan ke Jepang.
Pertemuan tersebut untuk membahas tanggapan berdasarkan permintaan dari Amerika Serikat dan negara lainnya.
Sementara Jepang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sejak tahun 2023 dan menjabat sebagai ketua bulan Januari ini.
Ini merupakan yang pertama kalinya pertemuan Dewan Keamanan PDD diadakan tentang masalah Korea Utara dan dipimpin Jepang.
Menurut sumber diplomatik, pada pertemuan itu, 15 anggota Dewan Keamanan, termasuk Jepang, membahas tanggapan Dewan Keamanan di masa depan terhadap masalah Korea Utara.
"Kami memiliki pertukaran pandangan yang sangat baik tentang situasi terkini dari masalah Korea Utara dan penilaiannya," kata Duta Besar PBB Kimihiro Ishikane kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Mengenai masalah Korea Utara, Dewan Keamanan telah mengutuk Korea Utara karena berulang kali melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengatakan bahwa Dewan Keamanan harus menunjukkan tanggapan terpadu.
Baca juga: Danai Peluncuran Rudal Nuklir, Korut Terjunkan Hacker Untuk Gasak Dompet Kripto
Sementara China dan Rusia bersikeras bahwa Amerika Serikat lah yang meningkatkan ketegangan di sekitar Semenanjung Korea dan bahwa sanksi terhadap Korea Utara harus dilonggarkan, namun konfrontasi terus berlanjut.
Di sisi lain, menurut sumber diplomatik, Jepang akan menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya, dan akan bekerja menuju implementasi sanksi secara stabil.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@jepang.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.