Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populasi Anjlok, Sichuan China Izinkan Warga yang Belum Nikah untuk Punya Anak Secara Legal

Otoritas kesehatan di provinsi barat daya Sichuan China akan mengizinkan individu yang belum menikah untuk berkeluarga

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Populasi Anjlok, Sichuan China Izinkan Warga yang Belum Nikah untuk Punya Anak Secara Legal
AFP/WANG ZHAO
Ilustrasi China. Otoritas kesehatan di provinsi barat daya Sichuan China akan mengizinkan individu yang belum menikah untuk berkeluarga dan menikmati manfaat yang disediakan untuk pasangan yang sudah menikah. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SICHUAN - Otoritas kesehatan di provinsi barat daya Sichuan China akan mengizinkan individu yang belum menikah untuk berkeluarga dan menikmati manfaat yang disediakan untuk pasangan yang sudah menikah.

Ini merupakan upaya terbaru pemerintah setempat untuk mendukung penurunan angka kelahiran.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (31/1/2023), pemerintah Sichuan sebelumnya mendikte bahwa hanya wanita menikah yang diizinkan secara hukum untuk melahirkan.

Namun dengan tingkat pernikahan dan kelahiran yang turun ke rekor terendah dalam beberapa tahun terakhir, otoritas provinsi itu mengubah aturan 2019 untuk para lajang yang ingin memiliki anak.

Mulai 15 Februari mendatang, pasangan yang sudah menikah dan siapapun yang menginginkan keturunan akan diizinkan untuk mendaftar ke pemerintah di provinsi terpadat ke-5 di China itu, mereka dapat mendaftar tanpa batas jumlah anak.

Baca juga: China Catat Lonjakan Perjalanan Selama Liburan Tahun Baru Imlek

"Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan pembangunan populasi jangka panjang dan seimbang," kata Komisi Kesehatan Sichuan, dalam sebuah pernyataan di laman resminya.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, komisi itu hanya mengizinkan pasangan menikah yang ingin memiliki hingga dua anak untuk mendaftar ke pihak berwenang setempat.

Perlu diketahui, populasi China menyusut tahun lalu untuk kali pertama dalam enam dekade.

Ini perubahan bersejarah yang diperkirakan akan mengantarkan periode penurunan populasi.

Prospek itu mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan populasi negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu.

Baca juga: Militer AS Pamer Manuver Puluhan Pesawat Tempur di Kawasan Laut China Selatan

Sebuah sistem registrasi nasional bagi pasangan untuk mendaftar ke otoritas lokal memastikan asuransi persalinan dapat menutupi tagihan medis.

Sementara itu, membiarkan wanita yang telah menikah menyimpan gaji mereka selama cuti melahirkan.

Menurut data pemerintah, tunjangan ini kini akan diperluas ke wanita dan pria lajang di Sichuan, yang menempati urutan ke-7 di negara tersebut dalam hal mereka yang berusia di atas 60 tahun, atau mencapai lebih dari 21 persen populasinya.

Sebagian besar penurunan demografi China berasal dari kebijakan satu anak yang diberlakukan sejak 1980 hingga 2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas