Indonesia Catat Surplus Perdagangan dengan Swiss di Tahun 2022
Ekonomi Swiss termasuk salah satu yang sangat maju dan cukup stabil dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Eropa lainnya
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
Meskipun secara umum performa perekonomian Swiss masih relatif baik pada tahun 2022 yang antara lain ditunjukkan oleh pertumbuhan GDP sebesar 0,2%, namun menurut State Secretatriat for Economic Affairs (SECO) pada tahun 2022 Swiss mengalami inflasi sebesar +1,2% atau tertinggi sejak krisis keuangan tahun 2008 lalu.
Beberapa harga komoditas naik, begitu juga dengan jasa dan perumahan.
Dalam kaitan ini, Dubes RI Muliaman Hadad, memperkirakan bahwa tahun 2023 akan tetap memberikan gambaran positif bagi hubungan ekonomi kedua negara.
Selain telah berlakunya Indonesia-EFTA CEPA pada 1 November 2021, beberapa langkah telah dilakukan untuk memanfaatkan perjanjian tersebut salah satunya adalah dengan diresmikannya Indonesia Trading House (ITH) pada 21 Januari 2023 lalu. Indonesia – EFTA CEPA tidak hanya mencakup sektor perdagangan, namun juga sustainability, capacity building, knowledge transfer dan investasi.
Terkait dengan investasi, data BKPM untuk periode Januari - Desember 2022 menunjukkan bahwa Swiss berada di urutan ke-20 dari semua negara yang berinvestasi di Indonesia atau ke-5 dari benua Eropa.
Jumlah proyek investasi meningkat dengan total 292 proyek di tahun 2022, dengan nilai investasi di tahun 2022 yaitu USD 133,77 juta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.